Suara.com - Konon, jika salah satu mata kedutan bisa jadi pertanda bahwa kamu sedang dikangeni seseorang. Entah dari mana mitos itu berasal, yang jelas kedutan adalah masalah yang berkaitan dengan kesehatan.
Sebenarnya kedutan tak hanya terjadi pada mata, tetapi juga pada betis dan jari. Umumnya, kedutan akan berhenti dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan tertentu.
Kedutan terjadi saat unit motorik yang berperan dalam mengendalikan gerakan otot memberi sinyal pada otot untuk berkontraksi secara berulang tanpa kendali. Unit motorik ini terbentuk dari sel-sel neuron motorik dalam sistem saraf pusat.
Lalu apa yang menjadi penyebab kedutan?
Penyebab kedutan sebenarnya ada banyak. Di antaranya adalah kekurangan nutrisi tertentu. Kurangnya asupan vitamin B6, B12, D, dan sejumlah mineral dapat membuat otot-otot berkedut secara tidak terkendali terutama di kelopak mata, lengan, dan betis.
Terlalu banyak konsumsi minuman berenergi dan kafein juga akan memicu kedutan. Kafein merupakan zat perangsang yang dapat memberikan efek samping dan jika tubuh sensitif terhadapnya, otot-otot akan bereaksi dengan cara berkontraksi di luar perintah.
Meski bisa hilang dengan sendirinya, kedutan yang terjadi secara terus menerus perlu mendapat perhatian serius. Terutama jika kedutan terjadi di tempat yang sama dan frekuensinya tidak berkulang setelah waktu yang lama.
Jika hal itu terjadi, segera pergi ke dokter dan lakukan pemeriksaan. Pasalnya otot kedutan bisa menjadi gejala beragam penyakit serius seperti penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), penyakit autoimun, distrofi otot, ginjal, dan neuropati.
Himedik/Dwi Citra Permatasari Sunoto
SUMBER: Himedik.com