Diabetes Bisa Merusak Kesehatan Otak? Ini Faktanya

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 23 Desember 2018 | 06:44 WIB
Diabetes Bisa Merusak Kesehatan Otak? Ini Faktanya
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anda terutama yang menderita diabetes tentu bertanya-tanya, apakah diabetes bisa merusak kesehatan otak?

Untuk mengetahui mengenai hal ini, simak selengkapnya di artikel ini.

Telah banyak penelitian menunjukkan bahwa diabetes dikaitkan dengan sejumlah komplikasi seperti penyakit ginjal.

Anda juga perlu tahu bahwa penelitian terkini menemukan bahwa orang yang lebih tua dengan diabetes tipe 2 bermasalah dengan memorinya.

Baca Juga: BMKG: Waspadai Gelombang Selat Sunda

Kesimpulan ini didapat setelah melakukan studi selama lima tahun. Hasil studi menunjukkan bahwa peserta dengan diabetes menunjukkan penurunan memori verbal dan kefasihan.

Dari hasil studi tersebut Michele Callisaya, peneliti di Universitas Tasmania mengatakan bahwa diabetes tipe 2 memengaruhi fungsi otak.

Para peneliti juga menyebut bahwa penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa mengidap diabetes dapat menggandakan risiko seseorang menderita demensia.

Meskipun penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara kedua kondisi tersebut, tapi tidak ada yang membuktikan hubungan sebab-akibat.

Itulah yang mendorong Callisaya dan rekan-rekannya untuk melihat apakah kehilangan volume otak mungkin ada di balik hal ini.

Baca Juga: Tiga Tewas, Puluhan Luka-luka Akibat Tsunami di Selat Sunda

Mereka merekrut lebih dari 700 orang berusia antara 55 dan 90 tahun untuk penelitian.

Di tiga titik berbeda selama lima tahun, para peserta menjalani tes untuk mengukur kemampuan berpikir, perencanaan, dan daya ingat mereka.

Mereka juga melakukan pemindaian MRI setiap kali. Sekitar setengah dari peserta memiliki diabetes tipe 2 (348 orang) dan usia rata-rata mereka adalah 68 tahun.

Kelompok tanpa diabetes memiliki usia rata-rata 73 tahun. Para peneliti menemukan orang dengan diabetes memiliki skor lebih rendah pada memori verbal dan tes kefasihan verbal.

Memori verbal adalah kemampuan mengingat kata-kata, dan kefasihan verbal adalah ukuran kemampuan berpikir dan perencanaan.

Callisaya mengatakan orang-orang yang memiliki masalah pada memori verbalnya mungkin lupa nama orang atau kesulitan menemukan sesuatu yang lebih sering.

Tak hanya itu, sambung dia, orang-orang yang memiliki kesulitan dalam kelancaran verbal mungkin mengalami kesulitan dengan perencanaan, memulai dan mengatur hal-hal.

Pemindaian MRI menunjukkan orang dengan diabetes memiliki volume otak yang lebih kecil pada awal penelitian dibandingkan orang tanpa gangguan gula darah.

Namun tim Callisaya tidak melihat bukti bahwa ukuran otak berhubungan langsung dengan penurunan dalam pemikiran dan memori.

Callisaya menegaskan apa yang baik untuk jantung juga baik untuk otak. Selain diet sehat dan aktivitas teratur, ia juga merekomendasikan untuk tetap bersosialisasi dan tetap menantang otak.

Itulah penjelasan mengenai diabetes kaitannya dengan kesehatan otak.

Sumber: Himedik.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI