Di tiga titik berbeda selama lima tahun, para peserta menjalani tes untuk mengukur kemampuan berpikir, perencanaan, dan daya ingat mereka.
Mereka juga melakukan pemindaian MRI setiap kali. Sekitar setengah dari peserta memiliki diabetes tipe 2 (348 orang) dan usia rata-rata mereka adalah 68 tahun.
Kelompok tanpa diabetes memiliki usia rata-rata 73 tahun. Para peneliti menemukan orang dengan diabetes memiliki skor lebih rendah pada memori verbal dan tes kefasihan verbal.
Memori verbal adalah kemampuan mengingat kata-kata, dan kefasihan verbal adalah ukuran kemampuan berpikir dan perencanaan.
Baca Juga: BMKG: Waspadai Gelombang Selat Sunda
Callisaya mengatakan orang-orang yang memiliki masalah pada memori verbalnya mungkin lupa nama orang atau kesulitan menemukan sesuatu yang lebih sering.
Tak hanya itu, sambung dia, orang-orang yang memiliki kesulitan dalam kelancaran verbal mungkin mengalami kesulitan dengan perencanaan, memulai dan mengatur hal-hal.
Pemindaian MRI menunjukkan orang dengan diabetes memiliki volume otak yang lebih kecil pada awal penelitian dibandingkan orang tanpa gangguan gula darah.
Namun tim Callisaya tidak melihat bukti bahwa ukuran otak berhubungan langsung dengan penurunan dalam pemikiran dan memori.
Callisaya menegaskan apa yang baik untuk jantung juga baik untuk otak. Selain diet sehat dan aktivitas teratur, ia juga merekomendasikan untuk tetap bersosialisasi dan tetap menantang otak.
Baca Juga: Tiga Tewas, Puluhan Luka-luka Akibat Tsunami di Selat Sunda
Itulah penjelasan mengenai diabetes kaitannya dengan kesehatan otak.