Kanker Ovarium Cenderung Terlambat Ditangani, Ini Penyebabnya

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 22 Desember 2018 | 12:00 WIB
Kanker Ovarium Cenderung Terlambat Ditangani, Ini Penyebabnya
Perut kembung salah satu yang harus diwaspadai sebagai gejala kanker ovarium. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu dari lima perempuan di Inggris yang telah didiagnosis dengan kanker ovarium, tak bisa menerima pengobatan akibat kondisi kanker yang terlanjur parah. Demikian hasil penelitian terbaru menunjukkan.

Diagnosis yang tertunda untuk kanker ovarium sangat umum terjadi, penyebabnya karena kegagalan untuk mengenali gejala, kurangnya pengetahuan dokter umum tentang kanker ovarium, dan keterlambatan dalam memperoleh tes diagnostik yang tepat.

Itu sebabnya, banyak perempuan penderita kanker ovarium yang baru mencari pengobatan yang tepat ketika kanker mereka sudah terlalu parah untuk diobati.

Pasien yang menerima diagnosis kanker ovarium pada tahap akhir ini mungkin tidak dapat menjalani operasi invasif dan kemoterapi yang diperlukan untuk perawatan.

Baca Juga: Mau ke Puncak Bogor Hari Ini, Siaplah Berdesakan dengan 12.274 Kendaraan

Oleh karena itu, mereka tidak memiliki pilihan atas perawatan yang mereka terima, dan terpaksa harus menerima perawatan paliatif yang sifatnya hanya mengurangi rasa sakit.

Annwen Jones, kepala eksekutif Target Ovarian Cancer, menekankan pentingnya memastikan bahwa perempuan yang menderita kanker ovarium didiagnosis sedini mungkin.

"Ini adalah berita memilukan bagi perempuan dan keluarga mereka yang telah berjuang untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, namun kemudian menghadapi penundaan perawatan," katanya seperti dilansir dari The Independent.

Andy Nordin, konsultan ahli kanker ginekologi di East Kent Gynaecological Centre dan presiden British Gynaecological Cancer Society, menjelaskan bahwa keterlambatan diagnosis kanker ovarium adalah masalah yang sudah lama ada.

Meski kanker ovarium jarang menimbulkan gejala pada stadium awal, tapi ada baiknya mewaspadai keanehan sekecil apapun yang terjadi pada tubuh Anda, seperti konstipasi atau gejala pada iritasi usus yang berlangsung dalam waktu lama. Beberapa gejala lain yang juga bisa diwaspadai adalah perut yang selalu terasa kembung, pembengkakan pada perut, cepat kenyang, penurunan berat badan, dan perubahan pada kebiasaan buang air besar, misalnya konstipasi.

Baca Juga: Jokowi Janjikan Dana Desa akan Terus Diperbesar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI