Terapi Internet, Terobosan Baru Pengobatan Depresi

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 18 Desember 2018 | 18:48 WIB
Terapi Internet, Terobosan Baru Pengobatan Depresi
Ilustrasi perempuan depresi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Psikolog telah menemukan bahwa terapi berbasis internet dapat secara efektif mengurangi gejala depresi. Dalam sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of Medical Internet Research, para peneliti menguji efisiensi aplikasi dan platform web yang menyediakan terapi perilaku kognitif (CBT) online, yang bekerja dengan cara mengubah pola pikir dan perilaku sehingga dapat meringankan efek depresi.

Meskipun penelitian sebelumnya telah melihat efektivitas terapi internet, tinjauan ini adalah yang pertama kali menguji manfaat bagi orang-orang dengan depresi berat.

“Sebelum studi ini, saya pikir penelitian sebelumnya mungkin berfokus pada orang dengan depresi ringan, mereka yang tidak memiliki masalah kesehatan mental lainnya, dan berisiko rendah untuk bunuh diri,” jelas peneliti utama Lorenzo Lorenzo-Luaces dari Indiana University.

“Mengejutkan, bahwa ternyata aplikasi dan platform ini dapat membantu banyak orang.”

Baca Juga: Garap After Met You, Ari Irham Terinspirasi Lee Seung Gi

Mengingat betapa sulitnya bagi orang-orang untuk mengakses perawatan kesehatan mental, munculnya pengobatan berbasis internet merupakan sebuah terobosan besar.

"Hampir satu dari empat orang memenuhi kriteria untuk berpotensi mengalami gangguan depresi mayor," tambahnya.

"Jumlah orang dengan depresi ringan atau yang mengalami depresi selama seminggu atau sebulan dengan beberapa gejala, kian bertambah, melebihi jumlah psikolog yang dapat melayani mereka."

Lorenzo-Luaces melakukan penelitian dengan meninjau 21 penelitian yang ada, yang meneliti efektivitas terapi berbasis internet.

"Orang cenderung melakukan lebih baik ketika mereka memiliki sedikit panduan," tambahnya, menjelaskan bahwa bentuk terapi ini dapat sangat menguntungkan bagi mereka yang tidak bisa melakukan terapi tatap muka karena alasan logistik atau keuangan.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari di Jombang

Psikolog klinis Dr. Abigael San sependapat bahwa itu bisa sangat membantu bagi banyak orang, tetapi ia juga menambahkan bahwa manfaat dari setiap jenis perawatan untuk depresi sering tergantung pada kebutuhan individu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI