Suara.com - Menjadi wanita karier merupakan salah satu pilihan perempuan saat ini. Prioritas untuk mencapai kesuksesan di dunia kerja ini ternyata dapat meningkatkan risiko perempuan mengalami gangguan kesuburan lho.
Hal ini disampaikan spesialis obstetri dan ginekologi dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG(K). Menurut dia gangguan kesuburan merupakan kegagalan satu pasangan baik laki-laki maupun perempuan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual yang benar selama satu tahun tanpa memakai alat kontrasepsi.
"Faktor suami istri atau kombinasi keduanya dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Yang termasuk dalam faktor istri adalah gangguan pematangan sel telur, sumbatan saluran telur atau gangguan pada rahim dan indung telur. Sedangkan yang termasuk dalam faktor lelaki adalah masalah sperma," ujar dr Beeleonie dalam temu media di Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Namun kata dia, pada kalangan wanita karier, terdapat prioritas di mana seringkali karier dan pendidikan diutamakan, sehingga baru merencanakan kehamilan saat usia yang lebih tua.
Baca Juga: Rumah Dilempar Batu, Ruben Onsu Nangis Ungkap Kondisi Anak dan Istri
"Pada kalangan wanita karier seperti ini, rentan terjadinya gangguan fertilitas yang berkaitan dengan berkurangnya jumlah dan kualitas sel telur yang dimiliki. lnilah yang dikenal dengan konsep cadangan ovarium, yang erat kaitannya dengan usia biologis," imbuh dia.
Usia biologis sendiri, kata dr Beeleonie merupakan refleksi dari jumlah dan kualitas sel telur seorang perempuan yang erat kaitannya dengan kemampuan reproduksi seorang perempuan untuk hamil.
Seringkali usia biologis lebih cepat menua dibandingkan usia kronologis seseorang sehingga memengaruhi peluang perempuan untuk hamil.
"Penurunan ini dipengaruhi berbagai hal, misalnya genetik, adanya penyakit tertentu, riwayat radiasi dan kemoterapi, paparan zat kimia, gaya hidup, dan Iain-lain," tandas dia.
Baca Juga: Bertamu ke Ponpes Darul Ulum, Jokowi Jadi Imam Salat Zuhur