Produk Ganja
Ya meski dianggap 'barang haram' alias dapat menyebabkan ketergantungan, beberapa produk dengan kandungan ganja atau cannabidiol (CBD) tampaknya semakin populer pada 2018. Sebut saja minyak CBD, vape, krim, bahkan tanaman itu sendiri banyak dicari orang untuk mengatasi gangguan kesehatan mereka seperti kesulitan tidur, bersantai, meningkatkan fokus, dan untuk mengurangi rasa sakit.
Makan Arang
Segala produk yang berbahan arang tampaknya populer di 2018 mulai dari pasta gigi, es krim hingga jus. Namun meski naik daun, Monica Auslander Moreno, MS, RD, konsultan nutrisi untuk RSP Nutrition menganggap bahwa makan arang justru dapat menyerap nutrisi penting yang masuk ke tubuh dan mengacaukan efek positif obat dan suplemen yang Anda konsumsi.
Baca Juga: Liburan, Hati-hati Risiko Penyakit Ini Meningkat saat Malam Natal !
Puasa Intermittent
Puasa intermiten pada dasarnya adalah waktu makan dengan jeda 12 jam. Banyak orang meyakini bahwa puasa ini dapat menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan mental dan energi. Kontrol kalori dan pemilihan makanan berkualitas memainkan peran besar dalam keberhasilan diet ini.
Diet Alkalin
Diet Alkalin berfokus pada konsumsi makanan basa untuk melawan keasaman dalam tubuh. Diet ini didasarkan pada gagasan bahwa tubuh kita berfungsi paling ideal antara pH 7,35 dan 7,45, condong ke arah sifat basa atau alkalin. Intinya, diet ini mendorong Anda untuk menghindari konsumsi alkohol, biji-bijian, daging merah, telur, makanan olahan, dan gula. Susu sendiri terbatas pada yogurt dan kefir, terutama yang mengandung probiotik.
Pelakunya mengklaim bahwa mereka merasakan manfaat seperti dapat menurunkan peradangan, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan metabolisme.
Baca Juga: Hari Libur di Indonesia pada 2019, Yuk Bandingkan dengan Negara Tetangga
Ya, itu tadi sederet tren kesehatan yang populer sepanjang 2018.