Jangan Percaya, 4 Mitos Soal Donor Darah Ini Sudah ketinggalan Zaman

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 14 Desember 2018 | 15:08 WIB
Jangan Percaya, 4 Mitos Soal Donor Darah Ini Sudah ketinggalan Zaman
Mitos soal donor darah yang sudah ketinggalan zaman. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Donor darah merupakan tindakan medis yang aman dilakukan. Sayangnya, masih ada mitos yang menyelubungi donor darah sehingga masih ada yang enggan melakukannya.

Padahal, mitos-mitos soal donor darah ini sudah sangat ketinggalan zaman, dan sebaiknnya tak lagi dipercaya. Apa saja?

1. Penyakit kronis tak boleh donor darah

Donor darah memang tidak disarankan untuk pengidap penyakit HIV dan Hepatitis. Namun, orang dengan penyakit kronis lain seperti penyintas kanker, diabetes, dan kolesterol boleh donor darah asalkan terkontrol.

Baca Juga: Chris Martin dan Dakota Johnson Segera Bertunangan

2. Takut pingsan

Mitos takut pingsan saat mendonorkan darah masih dipegang sebagian orang. Ini dirasa terlalu melebihkan, menurut survei Ohio University.

Selain itu, penulis survei ini juga mengatakan jika kadang orang juga melebih-lebihkan rasa sakit.

3. Tato tidak boleh donor darah

Jika tato berumur kurng dari satu tahun, maka kemungkinan kamu tidak akan bisa mendonorkan darah. Pasalnya antibodi dapa dideteksi selama periode ini jika jarum terinfeksi virus.

Baca Juga: Nobar Pesta Seks di Yogyakarta, Dua Inisiator Jadi Tersangka

Namun jika kamu pergi ke tempat tato berlisensi maka kemungkinan infeksi akan sangat rendah. Sehingga kamu bisa menjalani transfusi darah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI