Suara.com - Pola hidup tidak sehat menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit tidak menular Seperti, kanker, jantung, kolesterol, stroke, dan masih banyak lagi.
Kekhawatiran semakin tinggi dengan adanya kesenjangan antara kebutuhan finansial yang harus disiapkan saat menghadapi kondisi penyakit kritis dengan biaya yang mungkin muncul (financing gap).
Untuk pengobatan kanker, responden hasil survey AIA Healthy Living Index memperkirakan rata - rata 43% dari biaya yang harus ditanggung penderita. Responden di Indonesia juga mengatakan, kebutuhan biaya untuk penyakit jantung 38 % dan 2496 untuk diabetes dari biaya yang mungkin muncul.
Berdasarkan data tersebut, dokter dr.Raissa E. Djuanda M.Gizi, Sp GK, mengatakan, kenaikan ini berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat, terutama pola makan. Oleh karena itu sebaiknya dihindari sedini mungkin.
"Sejalan dengan hasil survey AIA Healthy Living Index 2018, salah satu temuan yang menjadi perhatian dalam Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2018 adalah meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular," ujar dr.Raissa saat ditemui Suara.com belum lama ini di Jakarta.
Untuk itu ia menyarakan masyarakat mulai mengadopsi pola makan sehat. Sebab makan sehat tidak sesulit yang dibayangkan. Sebagai langkah awal, perbanyak konsumsi sayur dan buah serta membatasi konsumsi makanan kemasan.
"Asupan total lemak sebaiknya tidak melebihi 30% dari total asupan energi serta konsumsi sayur dan buahsetidaknya 400gr per-hari. Selain itu, masyakarat disarankan untuk menja ga porsi saat mengonsumsi makanan berkalori tinggi," ujarnya.
Dengan diet yang seimbang dan rutin berolahraga dapat membantu mengurangi risiko obesitas, kanker, jantung, diabetes dan penyakit tidak menular lain.
Selain itu, Laila Munaf, instruktur zumba dan owner Sana Studio mengatakan, terpenting adalah keinginan dan kesadaran untuk hidup sehat dengan aktif dan rutin berolahraga. Dengan hidup sehat kita dapat menikmati hidup yang berkualitas.
"Olahraga saat ini begitu mudah untuk dilakukan. Berbagai sarana olahraga bermunculan tidak hanya di kota besar. Akses informasi yang luas juga memudahkan masyarakat untuk mencari berbagai informasi seputar olahraga sehingga olahraga di rumah pun dapat menjadi efektif," paparnya.