Cegah Hoax Kesehatan Menyebar, Jangan Lupa Saring Sebelum Sharing

Minggu, 09 Desember 2018 | 14:10 WIB
Cegah Hoax Kesehatan Menyebar, Jangan Lupa Saring Sebelum Sharing
Cegah hoax kesehatan menyebar, jangan lupa saring sebelum sharing. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan hanya soal politik, hoax kesehatan juga gampang menyebar di masyarakat.

Disampaikan Niken Widiastuti selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo, beberapa informasi kesehatan yang bersifat hoax itu seringkali dipercaya masyarakat yang pada gilirannya mempengaruhi nyawanya.

"Hoaxnya misalnya obat DBD itu daun ubi jalar. Daun ubi memang bagus tapi ada masyarakat yang percaya ini untuk DBD sehingga ketika anak sakit bukannya dibawa ke dokter tapi malah hanya diberi daun ubi jalar. Sebetulnya dia butuh pertolongan dokter tapi ketika dia percaya hoax akhirnya anaknya meninggal," ujar Niken di sela-sela acara Siberkreasi di CFD Sudirman, Minggu (9/12/2018).

Niken menambahkan itu sebabnya pihaknya tak lelah untuk mengampanyekan gerakan 'Saring sebelum Sharing'. Hal ini untuk meminimalisir akibat yang ditimbulkan dari percaya terhadap berita hoax.

Baca Juga: Daus Mini Menikah Lagi, ke Mana Dua Mantan Istrinya?

"Percaya ubi jalar bagus tapi tetap harus ke dokter. Kita mesti hati-hati dalam memilah berita itu hoax atau bukan," tambah dia.

Ia pun mengimbau agar masyarakat yang menemukan berita hoax untuk melaporkannya lewat situs aduankonten.id.

Menurut dia masyarakat tak perlu khawatir privasinya akan dibocorkan karena akan dilindungi. Nantinya situs-situs yang bersifat hoax akan ditindak menurut UU ITE dan diblokir jika terbukti berisi berita hoax.

"Tapi kalau berkaitan dengan penindakan misalnya penipuan maka lapornya ke polisi siber. Kami dari Kominfo tak akan gentar melakukan edukasi ke masyarakat agar terhindar dari paparan berita hoax. Media sosial menurutnya juga bisa digunakan untuk hal luar biasa misal profesi Youtuber hingga content creator," tandas dia tentang berita hoax yang tak hanya soal politik, tetapi juga berita hoax kesehatan.

Baca Juga: Waduh, Prevalensi Diabetes DKI Jakarta Tertinggi di Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI