Berapa Kali Kita Harus Medical Check Up dalam Setahun?

Kamis, 06 Desember 2018 | 20:15 WIB
Berapa Kali Kita Harus Medical Check Up dalam Setahun?
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain menjaga gaya hidup sehat, medical check-up juga penting dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan deteksi penyakit sejak dini.

Berdasarkan hasil survei AIA Healthy Living Index 2018, angka orang Indonesia yang menjalani medical check up meningkat dari 2016 ke 2018, yakni dari 34 % ke 49 %.

Dari hasil tersebut juga terungkap alasan orang Indonesia yang tidak mau melakukan medical check up. Sebanyak 52% merasa sehat, 49 % karena alasan biaya, 26 % takut dengan hasil medical check up mereka, 23 % lainnya membutuhkan banyak waktu, dan 10 % menyatakan yakin tidak memiliki risiko penyakit serius.

Dokter dr.Raissa E. Djuanda M.Gizi, Sp.GK, mengatakan, peting melakukan medical check up secara rutin. Sebab,  beberapa penyakit kritis terkadang tidak memiliki gejala khusus, namun dapat menyebabkan kematian. Ia pun memaparkan tentang periode waktu yang tepat melakukan medical check up.

Baca Juga: Studi: Orang Indonesia Mengaku Sehat, Tapi Malas Lakukan Pola Hidup Sehat

“Medical check up sebaiknya dilakukan ketika sudah memasuki usia 18 tahun ke atas, setidaknya satu kali dalam satu tahun, apalagi untuk usia lanjut 40 tahun ke atas, dan penderita penyakit tertent, itu disarankan lebih dari satu kali. Tergantung kondisi dan penyakit yang diderita ya,” jelas dokter Raissa saat ditemui Suara.com di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/12/2018).

Lebih lanjut ia memaparkan tentang penyakit serius yang tak terdeteksi bila tidak dengan melakukan medical check up. Salah satunya adalah penyakit jantung yang juga dikenal dengan silent killer karena tidak menunjukkan gejala awal. Bahkan gejala awal penyakit kanker pun sering diabaikan karena memiliki gejala yang menyerupai penyakit umum.

“Penyakit kritis dapat berdampak serius jika tidak ditangani sejak dini, tidak hanya terhadap kesehatan tapi juga berdampak pada keuangan. Tingginya biaya untuk pengobatan penyakit kritis menjadi kekhawatiran terbesar masyarakat Indonesia (87%) dan penyakit kanker diperkirakan dapat menyebabkan implikasi keuangan serius (53 %),” tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI