Suara.com - Tidak semua anak mampu bergaul dan menjalin interaksi sosial dengan mudah. Setiap anak memiliki karakteristik unik yang tidak dapat dipaksakan. Istilah Fobia berbicara atau selective mutism pasti masih belum familiar di telinga beberapa orang. Istilah ini merujuk pada gangguan masa anak-anak yang langka dan biasanya memengaruhi anak ketika memasuki usia sekolah.
Selective mutism atau mutisme selektif ditandai dengan kegagalan yang terus-menerus untuk berbicara meskipun memiliki kemampuan yang baik.
Misalnya seorang anak dianggap sangat aktif untuk berinteraksi ketika di rumah, namun sangat bertolak belakang ketika ia berada di sekolah.
Ia cenderung tidak nyaman dengan teman-temannya, tidak suka berinteraksi bahkan akan berpaling jika anak-anak lain mengajaknya berbicara.
Baca Juga: Tanggapi Seruan Rizieq, PKB: Urus Dirinya Saja Belum Selesai Kok
Gangguan ini dapat terjadi selama beberapa bulan bahkan tahun dimulai sekitar anak menginjak usia antara tiga dan enam tahun, dan sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan laki-laki.
Apa tanda-tanda fisik anak kena selective mutism, dan bagaimana cara orangtua menghadapinya? Baca selengkapnya artikel di bawah ini.