Catat, Ini Perbedaan Antara Inseminasi dan Bayi Tabung

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 30 November 2018 | 17:41 WIB
Catat, Ini Perbedaan Antara Inseminasi dan Bayi Tabung
Inseminasi dan bayi tabung, apa sih bedanya? (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penanganan infertilitas dan kesulitan hamil yang dialami pasutri dapat dilakukan dengan inseminasi dan bayi tabung. Lho, apa bedanya?

dr. Batara Imanuel Sirait, Sp.OG(K), dari klinik Morula IVF mengatakan perbedaan mendasar pada inseminasi dan bayi tabung adalah tempat pembuahan terjadi. Pada inseminasi, dokter menyemprotkan sperma yang sudah ditingkatkan kualitasnya ke dalam rahim, dan pembuahan terjadi secara normal.

"Sementara pada bayi tabung, sperma dan sel telur dari masing-masing pasangan diambil, lalu dipertemukan di laboratorium, dan dimasukkan ke dalam rahim ketika sudah berbentuk embrio," tutur dr Batara, dalam acara Kick Off Perayaan Anniversary #46YearsofSavingLife Bunda Medik Healthcare System, di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Dari segi biaya, inseminasi memang lebih murah daripada bayi tabung. Total biaya inseminasi berkisar di angkat Rp 12-14 juta, semenetara bayi tabung bisa mencapai Rp 80-90 juta.

Baca Juga: Demi Punya Anak, 5 Artis Rela Bayar Mahal Program Bayi Tabung

Tentu saja, hal ini membuat persentase keberhasilan masing-masing tindakan berbeda. Secara ilmiah, persentase keberhasilan hamil lebih tinggi pada bayi tabung daripada inseminasi.

Meski begitu, dr Batara menegaskan bahwa inseminasi dan bayi tabung bukanlah dua jenjang pengobatan bertahap. Dalam artian, seseorang tidak perlu menjalani inseminasi dahulu sebelum memutuskan untuk bayi tabung.

"Inseminasi bisa dilakukan kepada pasangan yang tidak memiliki masalah dalam produksi sperma dan sel telur. Jadi spermanya diproduksi dalam jumlah yang cukup, dan saluran sel telur juga tidak tersumbat," terangnya lagi.

Di sisi lain, bayi tabung dianjurkan bagi pasangan yang mengalami masalah pada produksi sperma dan sel telur. Karena itu, prosedur tindakan dilakukan di luar tubuh.

"Jadi misalnya suami bisa ejakulasi, tapi tidak ada sel spermanya, atau istrinya saluran telurnya tersumbat. Mau diinseminasi pun tidak akan ada manfaatnya. Maka kita ambil langsung di pabriknya, dan pembuahan dilakukan di luar tubuh," tutup dr Batara.

Baca Juga: Alasan Kesehatan, Istri Okan Cornelius Pilih Program Bayi Tabung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI