Suara.com - Memasak selama ini identik dengan tugas kaum perempuan, namun jika ditilik lebih lanjut, sebagian profesi koki banyak diemban oleh lelaki, lantas bolehkah mengajarkan anak lelaki memasak sejak kecil?
Disampaikan Dra Dina Ramayanti, selaku psikolog anak, dahulu memasak memang ranah pekerjaan perempuan. Namun kini memasak tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Itu sebabnya kata dia, wajar jika orangtua juga mengajarkan anak lelakinya memasak.
"Sekarang sudah bisa kita perkenalkan kalau memasak itu urusan laki-laki dan perempuan. Jadi bisa ajarkan anak laki-laki memasak. Karena saat memasak itu bisa melatih kemampuan motorik halus anak," ujar Dina dalam peluncuran buku 'My Little Homecook' di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Melatih motorik halus, tambah Dina bisa dilakukan dengan melibatkan anak untuk mencuci peralatan masak hingga memotong buah. Ketika motorik halus terasah maka anak akan mampu melakukan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata tangan.
Baca Juga: Ayah dan Ibu Mertua Kubur Menantu Hidup-hidup
"Melatih motorik halus kan tidak hanya diajarkan untuk anak perempuan tapi juga laki-laki. Jadi sekarang memasak tidak terpengaruh oleh gender. Lelaki sudah mulai dilihat mampu memasak. Jadi gender tidak dipermasalahkan lagi," tambah dia.
Lagipula, tambah Dina, memasak juga dapat melatih kesabaran anak. Saat memasak anak akan belajar mencari bahan, menyiapkannya lalu menyajikannya. Ketika anak lelaki diajari memasak, maka kesabarannya pun akan terlatih.
"Itu sebuah proses yang sebenarnya anak perlu diajarkan baik lelaki maupun perempuan, keterampilan sabar itu yang kadang susah, tapi bisa dilatih lewat memasak," tandas dia.