Jangan Takut, Minum Kopi Tidak Meningkatkan Risiko Hipertensi

Selasa, 27 November 2018 | 08:55 WIB
Jangan Takut, Minum Kopi Tidak Meningkatkan Risiko Hipertensi
Minum kopi bisa meningkatkan tekanan darah, tapi tidak meningkatkan risiko hipertensi. Apa maksudnya?
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Minum kopi selama ini dikaitkan pada kenaikan tekanan darah karena adanya kandungan kafein. Pada pengidap hipertensi, konsumsi teh maupun kopi harus dihindari karena dapat memicu tekanan darah naik.

Meskipun dapat memicu peningkatan tekanan darah jangka pendek, kafein pada kopi dan teh ternyata tidak meningkatkan risiko hipertensi, alias penyakit tekanan darah tinggi. Menurut Komite Nasional Gabungan mengenai Hipertensi, tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi dan hipertensi.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, peneliti dari Italia Giuseppe Grosso menyoroti dua poin penting. Pertama, ia menegaskan bahwa lonjakan tekanan darah yang disebabkan oleh kafein hanya bersifat sementara.

Kedua, peningkatan ini hanya cenderung memengaruhi orang yang tidak sering mengonsumsi kafein.

Baca Juga: Bolehkah Minum Kopi Usai Olahraga?

"Karena orang-orang itu tidak terbiasa merespon kafein seperti yang dilakukan peminum kopi biasa, maka konsumsi minuman mengandung kafein dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, pada gilirannya, meningkatkan tekanan aliran darah. Tapi efek ini tidak akan meningkatkan risiko pengembangan hipertensi di masa depan," ujar Grosso seperti dilansir dari Medical Daily.

Adapun Grosso mengatakan, orang yang sudah memiliki kondisi hipertensi, ada baiknya bertanya kepada dokter jika memang harus mengurangi asupan kopi. Jika Anda khawatir tentang efek kafein pada tekanan darah, Grosso menyarankan untuk membatasi jumlah kafein yang Anda minum hingga 200 miligram per hari.

Jika Anda disarankan untuk mengurangi asupan kafein Anda, maka cobalah secara bertahap. Penurunan yang lambat dan stabil cenderung bekerja lebih baik daripada yang drastis.

Jika tidak siap-siap mengalami gejala seperti sakit kepala yang menyakitkan, kehilangan konsentrasi, perubahan suasana hati, tremor yang biasanya bertahan antara dua hingga sembilan hari.

Di sisi lain, mengurangi secara perlahan dapat mengurangi tingkat keparahan gejala diatas. Jika Anda mencari alternatif yang baik untuk kopi, pertimbangkan minuman yang menyegarkan lainnya untuk memulai hari Anda, dengan catatan yang menyehatkan, ya!

Baca Juga: Ini Sebabnya Anak Sebaiknya Tidak Minum Kopi Sampai Usia 18 Tahun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI