Suara.com - Istilah mata jendela dunia mungkin ada benarnya. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa dokter mungkin bisa melihat adanya potensi penyakit otak yang mematikan hanya dengan melihat mata pasien.
Penyakit yang dimaksud adalah Creutzfeldt-Jakob atau CJD. CJD sendiri merupakan gangguan saraf
degeneratif yang amat jarang terjadi dan tak bisa disembuhkan.
Dan yang lebih menakutkan lagi, mata dari orang yang terinfeksi CDJ bertindak sebagai titik transmisi untuk menyebarkan penyakit tersebut.
Seperti yang dicatat Gizmodo, hasil penelitian tersebut membuat khawatir para dokter yang bekerja di bidang perawatan mata. Dokter yang melakukan operasi mata bisa jadi berisiko menyebarkan prion (proteinaceous infectious particles) atau pembawa penyakit menular, dengan mencemari peralatan medis dan tak menyadarinya.
Baca Juga: Andhika Pratama Hingga Sule Minta Gading Marten Tetap Kuat
Saat diuji lebih lanjut, sebanyak 11 pasien yang meninggal dunia karena penyakit Creutzfeldt-Jakob memiliki banyak prion di dalam retina mata, lensa, saraf optik, hingga otot-otot di sekitar mata mereka.
Ke depan, para peneliti berharap dapat menguji air mata pasien Creutzfeldt-Jakob untuk melihat apakah prion juga ada dalam debit air, yang juga berisiko menyebarkan penyakit tersebut.
Sebelumnya, pada kasus Creutzfeldt-Jakob yang ditulis dalam sebuah jurnal medis telah dikaitkan dengan kebiasaan mengonsumsi daging tupai. Dalam kasus khusus, serorang lelaki dianggap terkena CDJ karena mengonsumsi daging tupai termasuk materi otak hewan tersebut.