Aduh, Kemacetan di Jakarta Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Selasa, 20 November 2018 | 07:26 WIB
Aduh, Kemacetan di Jakarta Tingkatkan Risiko Serangan Jantung
ilustrasi kemacetan tingkatkan risika penyakit serangan jantung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hiruk pikuk ibukota tidak akan terlepas dari kemacetan, dan tidak dipungkiri dapat menyebabkan stres, emosi, dan terlambat ke kantor, dan juga berpengaruh buruk untuk kesehatan yakni meningkatkan risiko penyakit serangan jantung.

Penelitian membuktikan bahwa sebagian orang yang pernah mengalami serangan jantung menyatakan bahwa sebelumnya mereka terjebak dalam kemacetan.

Temuan ini dilaporkan oleh para peneliti pada Konferensi Tahunan ke-49 American Heart Association dalam simposium Cardiovascular Disease Epidemiology and Prevention dilansir Hello Sehat 

Annete Peters, Ph D, penulis utama penelitian ini yang berasal dari Institute of Epidemiology, Jerman, menyatakan bahwa risiko orang sehat untuk mengalami serangan jantung akibat terjebak macet, baik berkendara sendiri atau naik transportasi umum, bisa 3,2 kali lebih tinggi daripada kelompok orang yang memang sudah berisiko tinggi terhadap penyakit itu (baik karena faktor usia, gaya hidup, maupun riwayat penyakit terkait masalah jantung lainnya).

Baca Juga: Tidak Hanya Mobil, Hyundai Mulai Kembangkan Drone

Hasil penelitian menunjukkan sekitar delapan persen serangan jantung dalam kelompok orang sehat tersebut dipengaruhi oleh kemacetan lalu lintas yang dialami sebelum serangannya muncul.

Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa perempuan memiliki risiko serangan jantung akibat kemacetan lima kali lebih tinggi ketimbang laki-laki. Namun, para peneliti belum begitu yakin apa penyebabnya.

Perlu dicatat bahwa penelitian ini tidak menyatakan bahwa macet adalah penyebab dari serangan jantung. Kemacetan hanya salah satu dari sekian banyak faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko Anda.

Hubungan darah tinggi dan serangan jantung

Untuk mengetahui penyebab pasti dari kemunculan serangan jantung setelah terjebak kemacetan, Peters dan rekannya melakukan uji lanjutan dan bekerja sama dengan para peneliti dari University of Rochester, New York.

Baca Juga: Kronologis Penangkapan Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu

Ada sekitar 120 relawan sehat yang diikutsertakan dalam penelitian ini. Para relawan kemudian dilengkapi dengan elektrokardiogram dan alat lain yang mampu mengukur paparan polusi udara dan juga kebisingan di jalanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI