Suara.com - Menkopolhukan Wiranto mengungkapkan cucunya yang bernama Achman Daniyal Alfatih meninggal karena terpelesat ke kolam ikan. Wiranto saat kejadian mengatakan sedang berada di Singapura mendampingi Presiden Joko Widodo di acara KTT Asean.
"Sebelum pertemuan selesai, hari terakhir saya mendapatkan kabar bahwa cucu saya meninggal dunia karena kecelakanan. Usia 1 tahun 4 bulan sedang main-main di kolam ikan ternyata terpeleset dan dia enggak tertolong," tutur Wiranto di Rumah Duka, Jalan Tulodong Bawah 4, Jakarta Selatan, Kamis (15/11/2018).
Achmad Daniyal Alfatih merupakan cucu dari anak ketujuh dari puterinya yakni Lia Wiranto. Ia menceritakan bahwasannya cucunya tersebut sangat lucu dan memiliki mata besar melebihi dirinya.
“Lihat ini dia belo gini matanya, lebih belo dari saya,” ungkap Wiranto sambil menunjukan foto cucunya itu kepada awak media.
Baca Juga: Gila! Pelatih Dayung Cabuli 4 Anak Laki-laki dan 2 Anak Perempuan
Terlepas dari sebuah insiden kecelakaan, belajar dari kisah cucu Wiranto yang meninggal karena terpeleset ke kolam ikan, tentunya bisa menjadi perhatian banyak orangtua dalam konteks pengawasan anak-anak, terutama menjaga anak saat bermain dengan air, atau saat berada kolam renang.
Melansir parents.com, Dr Tom Krzmarzick, direktur medis Pediatric Trauma Regional dan Pusat Gawat Darurat di Pusat Medis Anak-Anak Daytona, Amerika Serikat memberi tips panduan keselamatan yang harus diikuti oleh setiap orangtua saat menjaga anak bermain dengan air atau saat di kolam renang.
Harus selalu berada dalam jangkauan tangan
"Ketika anak Anda berada di atau dekat air, Anda harus terus mengawasinya setiap saat, jika Anda perlu meninggalkan area kolam renang, bawalah anak Anda bersama Anda. Jangan biarkan babysitter mengajaknya berenang kecuali Anda yakin mereka akan mengawasinya terus-menerus," kata Tom.
Berhati-hatilah terhadap kolam plastik dangkal
Baca Juga: Di Masjid Al Aqsha Jokowi Khotbah soal Politik, Ini Isinya...
Para ahli mengingatkan agar tidak menggunakan kolam anak-anak besar karena terlalu berat untuk dikosongkan setelah setiap penggunaan dan biasanya tidak dilindungi oleh pagar dan penutup. Awasi anak Anda bahkan ketika dia berada di air yang sangat dangkal.
"Kebanyakan orang tua berpikir bahwa anak berusia 3 atau 4 tahun bisa berdiri dan keluar dari kolam bayi, yang sangat kecil," kata Dr. Krzmarzick. "Tetapi jika dia jatuh dan mendapat beberapa teguk air, anak langsung ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan seorang anak yang seusia itu bisa tenggelam dalam beberapa menit,"
Jika Anda punya kolam renang, pastikan pencarian anak dimulai dari kolam renang
Kolam renang atau kolam ikan di halaman belakang memang semakin populer, tetapi jika Anda memilikinya, itu akan menjadi satu tanggung jawab besar. Banyak kasus anak menyelinap ke kolam mereka setelah ibu mereka tertidur dan mereka tenggelam.
Penting untuk mengetahui anak Anda berada dimana setiap saat. Jika dia hilang, periksa kolam dulu. Anak-anak suka dengan main air,
"Saya punya lima anak, dan saya tahu betapa sulitnya untuk melacak anak Anda 100 persen setiap waktu - tetapi jika Anda memiliki kolam renang, Anda harus," kata Dr Krzmarzick.
Kelilingi kolam renang dengan pagar yang tingginya minimal 1-1,5 meter
"Ini disebut pagar isolasi, dan mencegah akses langsung ke kolam, pagar yang sedikit menghambat anak-anak. Atau menurut American Academy of Pediatrics (AAP), buat pintu yang menuju kolam Anda itu tertutup otomatis. Untuk membuka harus dengan pengait yang tidak bisa dijangkau anak. Sehingga ia selalu minta izin orangtuanya untuk membukanya,"
Beri alarm di kolam renang
"Lebih aman untuk juga berinvestasi dalam perangkat sonar yang memicu alarm ketika sesuatu memasuki air; jika itu tidak praktis, dapatkan alarm mengambang yang berbunyi jika airnya terganggu. Dan bersiaplah untuk keadaan darurat. Simpan telepon di tepi kolam renang Anda," pungkas Dr Krzmarzick.