Pastikan anak-anak Anda memahami bahwa doa hanyalah percakapan dengan Tuhan, yang menunjukkan rasa hormat terhadap cinta dan kekuatannya yang tiada akhir, tetapi itu diucapkan dengan kata-kata kita sendiri.
Beberapa agama mengajarkan doa-doa tertentu, Konsep di balik doa-doa ini dapat diajarkan sehingga anak-anak tidak sekadar melafalkan kata-kata tanpa makna.
Mulai dengan doa sederhana
Mulai dengan sikap doa sesuai cara Anda berdoa. Berikan doa singkat, misalnya doa sebelum makan. Minta anak menirukan doa yang Anda ucapkan dengan bahasa sederhana. Tambahkan doa lain, setelah anak bisa mengingat satu doa. Misalnya doa sebelum tidur.
Baca Juga: Inggris Gilas AS 3-0, Gareth Southgate Tetap Tak Puas
Biarkan anak-anak Anda melihat Anda berdoa
Cara terbaik untuk mulai mendidik anak-anak Anda tentang doa adalah berdoa di hadapan mereka. Carilah kesempatan untuk mempraktekkan doa di depan mereka, sama seperti Anda akan mencari contoh untuk mengajari mereka tentang perilaku, sportivitas yang baik, atau kerendahan hati. Jadi biarkan anak-anak melihat Anda berdoa sepanjang hari untuk berbagai kebutuhan.
Tunjukkan pada anak-anak bahwa tidak ada durasi yang ditentukan untuk berdoa.
Doa cepat seperti meminta bantuan dengan pilihan, untuk berkah pada pesta ulang tahun, atau untuk perlindungan dan perjalanan yang aman. Tunjukkan kepada anak-anak Tuhan pasti tertarik pada semua aspek kehidupan kita.
Mengatasi Rasa Malu
Baca Juga: 2 Hari Sebelum Membunuh, Haris Dandan Perlente ke Rumah Gaban
Beberapa anak merasa malu untuk berdoa dengan suara keras pada awalnya. Mereka mungkin mengatakan mereka tidak bisa memikirkan apa pun untuk berdoa. Jika ini terjadi, Anda dapat berdoa terlebih dahulu, lalu minta anak itu menyelesaikan doa Anda.