Suara.com - Suhu udara yang meningkat belakangan ini karena perubahan iklim ternyata turut memengaruhi kesuburan lelaki. Sebuah penelitian terkini yang dilakukan University of East Anglia menemukan bahwa paparan suhu udara yang meningkat selama lima hari sudah cukup untuk merusak sperma lebah merah.
Bahkan, jika gelombang panas berlangsung hingga 10 hari, hal ini bisa hampir membuat lelaki menjadi mandul. Temuan ini juga menyoroti bahwa gelombang panas juga menyebabkan serangga jantan 2,5 kali lebih sering untuk melakukan perkawinan dibandingkan pada suhu normal.
"Temuan kami membuktikan bahwa ketika lelaki terpapar panas, maka mereka akan mengalami penurunan kesuburan," ujar Kris Sales, pemimpin penelitian dilansir Metro.co.uk.
Menariknya, hal ini tidak berlaku pada kaum hawa. Para lebah betina yang diteliti tidak mengalami gangguan reproduksi ketika terpapar suhu yang tinggi. Namun tentu saja ketika kualitas dan volume sperma berkurang, maka hal ini turut memengaruhi kesuburan kedua belah pihak.
Baca Juga: Pengeroyok Haringga Sirla Banding: Tendang, Nginjek Tak Sebanding
"Percobaan menunjukkan bahwa lebah jantan mengalami penurunan produksi sperma sebanyak tiga perempat kali lebih rendah. sementara pada lebah betina tidak menunjukkan perubahan apapun," tambah Kris.
Ketua kelompok penelitian Profesor Matt Gage, dari University of East Anglia, menambahkan, karena fungsi sperma sangat penting untuk reproduksi dan kelangsungan hidup populasi, temuan ini dapat memberikan penjelasan mengapa keanekaragaman hayati mengalami kepunahan di bawah pengaruh perubahan iklim.
"Kepunahan lokal diketahui terjadi ketika ada perubahan suhu. Dan sekarang kita mengetahui jawabannya yakni akibat kualitas sperma yang menurun," tandas dia.