Di Masa Depan, Pasang Implan Gigi Akan Gunakan Teknologi Robotik

Rabu, 14 November 2018 | 16:21 WIB
Di Masa Depan, Pasang Implan Gigi Akan Gunakan Teknologi Robotik
Teknologi robotik untuk pasang implan gigi. (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teknologi di bidang kedokteran gigi terus berkembang pesat. Salah satunya, penggunaan teknologi robotik untuk pemasangan implan gigi.

Disampaikan, dr. Sri Hananto Seno, drg,MM, Sp.BM, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), di masa mendatang bukan tidak mungkin beberapa perawatan gigi akan dilakukan dengan bantuan robotik dan digital.

"Sekarang trennya sudah modern. Apalagi berkaitan dengan pola robotik. Semua bisa pakai robotik dan digital terutama misalnya memasang implan sekarang masih manual, mungkin 2019 bisa pakai robotik untuk pasang implan," ujar dr. Seno dalam temu media di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Dalam kesempatan yang sama, drg. Diono Susilo selaku Sekjen PDGI menambahkan, teknologi pemasangan implan secara robotik ini tentu saja akan tetap melibatkan dokter gigi.

Baca Juga: Ngeri, Ular Piton Gigit Kemaluan Pria Saat Buang Air di Jamban

Namun bedanya dokter hanya berperan sebagai operator alat, bukan memasangnya secara manual seperti yang dilakukan saat ini.

"Jadi bukan berarti dengan adanya teknologi, peran dokter jadi tergantikan. Tidak. Justru teknologi bisa mempermudah kerja dokter gigi dan membuat hasil implan menjadi lebih baik karena menggunakan robotik," tambah dia.

Selain teknologi ini, drg Diono menambahkan bahwa rontgen tiga dimensi (Cone beam computed tomography) atau CBCT juga merupakan teknologi terkini di bidang kedokteran gigi.

Rotgen ini, kata dia, juga mempermudah dokter gigi untuk mengetahui secara akurat kondisi gigi pasien dan mendiagnosis masalahnya.

"CBCT dokter gigi bisa melihat kondisi gigi lasiem di segala sisi. Ini teknologi terbaru di kedokteran gigi. Rontgen kan selama ini hanya melihat samping atau depan gigi. Tapi dengan CBCT kita bisa melihat dari depan, samping kiri dan kanan. Diagnosa jadi lebih cepat. Saat melakukan operasi juga bisa membantu planningnya seperti apa," ujarnya lagi.

Baca Juga: 7 Alasan Bikin Kamu Lebih Sering Digigit Nyamuk

Meski demikian karena terbilang mahal, di Indonesia, teknologi ini baru diterapkan di beberapa rumah sakit mulai akhir 2017 lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI