Suara.com - Menopause kerap kali menjadi momok bagi para perempuan memasuki usia 40 tahun ke atas. Pasalnya kondisi yang dipicu oleh perubahan hormon ini kerap menghasilkan gejala yang membuat kaum hawa sengsara. Salah satunya adalah vagina kering yang membuat gairah seks perempuan menurun.
Disampaikan Professor Anti-aging Medicine, Prof. Dr. Deby Vinski, MScAA, PhD kondisi vagina yang kering kerap memberi efek menyakitkan bagi kaum hawa saat berhubungan seks. Itu sebabnya mereka enggan untuk berhubungan intim yang pada gilirannya bisa mempengaruhi hubungan dengan pasangan.
Salah satu terapi yang bisa mengurangi gejala ini pada perempuan yang sudah memasuki masa menopause adalah sel punca atau stem cell. Prof Deby mengatakan terapi sel punca bisa meregenerasi vagina sehingga pembuluh darah di area tersebut bisa kembali berfungsi dengan baik.
"Jadi nggak ada lagi kata-kata menopause tidak bisa berhubungan suami istri karena sel punca bisa dimanfaatkan untuk perawatan pada perempuan menopause," ujar Prof Deby dalam di sela-sela '20 Tahun Deby Vinski Berkarya' di Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
Baca Juga: Manggung di The 90's Festival, Anang Hermansyah Diganggu Arsy
Perempuan yang juga menjabat sebagai Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) menambahkan, sel punca yang berasal dari tubuh pasien nantinya akan dimasukkan ke dalam dinding uterus untuk menargetkan pada fungsi-fungsi organ seksual. Ia mengatakan terapi ini akan lebih efektif jika dilakukan pada fase pre menopause atau 10-15 tahun sebelum periode menopause datang.
"Untuk mencegah gejala menopause yang lebih parah bisa dilakukan pada usia 40 tahun. Nanti diulangi tiga kali dalam jangka waktu enam bulan. Ini sedang tren sekali, jadi sel punca tidak hanya untuk sehat tapi juga anti aging," tandas dia.