Suara.com - Di era sekarang ini banyak produsen menciptakan menu makanan yang praktis dan mudah disajikan salah satunya ikan kemasan kaleng. Banyak masyarakat menganggap produk makanan kemasan kaleng seperti ikan sarden cenderung lebih rendah zat gizinya dibandingkan ikan segar.
Mengomentari anggapan ini, Prof. DR. Ir. AIi Khomsan, M.Si, selaku ahli nutrisi mengatakan bahwa pada produk ikan yang sudah diproses, kandungan proteinnya memang turun tapi hanya sebesar satu persen.
Menurutnya kehilangan protein sebesar satu persen tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan zat gizi lainnya yang terkandung dalam produk ikan kalengan seperti sarden.
"Protein dengan perbedaan satu persen saya kira hal yang bisa diterima kita. Tapi memang vitamin lainnya seperti vitamin B dan C yang larut air itu berkurang. Sedangkan vitamin yang relatif tahan itu A, D, E, K karena larut lemak," ujar Prof Ali dalam temu media di Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Baca Juga: Pose Menggoda Siti Badriah di Mobil Kesayangan, Awas Fokus
Sebenarnya, tambah Prof Ali, bukan hanya pemanasan, proses penyimpanan makanan yang keliru juga bisa berpengaruh pada kualitas gizi makanan. Ia mencontohkan, sayuran, buah-buahan, daging dan ikan yang disimpan dalam kulkas kandungan gizinya juga akan menurun.
"Jadi bukan hanya pemanasan, kalau kita taruh makanan di freezer ada proses pengawetan nah itu gizinya juga menurun. Intinya proses pengolahan sejauh tidak berulang-ulang itu tidak masalah," tandas dia.