Suara.com - Penyalahgunaan NAPZA dikalangan anak dan remaja sangat memprihatinkan sekrang ini. Baru-baru ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kabar soal remaja di Jawa Tengah yang mengonsumsi air rebusan pembalut untuk mendapatkan sensasi 'fly' atau mabuk.
Berita ini pun sampai ke telinga Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, menurut Menkes Nila, penyalahgunaan ini mungkin saja disebabkan oleh kandungan gel di dalam pembalut.
Pencegahan dini sangat dibutuhkan kerjasama antara orangtua, guru dan masyarakat. Orangtua memang sangat berperan penting karena pendidikan awal berasal dai dalam rumah.
Psikolog Inez Kristanti MPsi menjelaskan, pemberian kebebasan yang beratnggungjawab sangat penting khususnya anak yang memasuki masa remaja.
Baca Juga: Sandiaga Uno: Lindungi Habib Rizieq!
"Remaja itu masa yang penuh keingintahuan, sehingga mereka cenderung terdorong untuk mencoba hal-hal baru. Yang menjadi masalah adalah ketika hal baru tersebut justru berdampak negatif untuk si remaja, salah satunya dengan mencoba mabuk dengan air rebusan pembalut ini," ujarnya saat dihubungi Suara.com lewat Whatsapp, Jumat (9/11/2018)
Sebagai orangtua yang melihat berita tersebut, wajar saja kalau was-was dan takut kalau anaknya yang juga tengah berkembang, ikut terseret arus yang tak jelas menghadapi gencarnya masalah NAPZA hingga seks bebas.
Nah, bagaimana orangtua menyikapi keingintahuan remaja dan pengaruh lingkungan pertemanannya?
"Jadilah teman dan tempat bertanya yang aman bagi anak. Termasuk tentang pendidikan seksualitas dan pengaruh NAPZA, yang terkait dengan kasus remaja mabuk rebusan pembalut ini. Jadikan kejadian ini sebagai himbauan bagi para orangtua untuk mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan remaja dan topik yang biasanya menjadi keingintahuan remaja, termasuk tentang seksualitas dan NAPZA. Jadi orangtua juga harus paham soal perkembangan itu," beber Inez.
Inez mengakui masa kini pembahasan dan keterbukaan soal edukasi seks dan NAPZA itu sangat penting. Inez menyoroti masalah seks bebas yang juga terjadi di kalangan remaja, menurutnya, seks dan NAPZA itu seperti tabu untuk dibicarakan tapi tidak tabu untuk dilakukan oleh para remaja. Inilah yang harus dibenahi para orangtua.
Baca Juga: Disebut Hanya Trik, Anies Tantang Swasta Bahas Rumah DP 0 Rupiah
"Biasakan pula untuk membangun komunikasi terbuka dengan anak sehingga kita paham jalan pikirnya, kemudian kita bisa menjadi pendamping yang berpengetahuan dan kredibel bagi remaja untuk kengeksplorasi keingintahuannya. Belajarlah menjadi teman yang akrab bagi anak yang tengah tumbuh menjadi remaja sehingga mereka tidak sungkan menceritakan tentang keseharian mereka, termasuk kehidupan pertemanannya," imbau Inez.