Suara.com - Tahukah Anda kalau memegang es batu bisa menyebabkan rasa nyeri seperti kulit terbakar? Suhu dingin dari es bisa menyebabkan kulit meradang hingga muncul sensasi terbakar setelah menyentuh es batu, kondisi ini disebut sebagai radang dingin atau ice burn.
Radang dingin adalah kondisi saat jaringan tubuh membeku dan rusak oleh paparan suhu rendah (dingin). Pada awalnya, kulit akan terasa sangat dingin, kemerahan, perih, dan lama-lama mati rasa.
Hal ini umumnya terjadi pada bagian tangan, kaki, hidung, dan telinga, karena bagian-bagian tubuh tersebut seringnya tidak terlindungi oleh pakaian sehingga lebih rentan terkena perubahan suhu dari luar dilansir Hello Sehat.
Saat mengalami kram otot atau cedera, kompres es batu biasanya menjadi pertolongan pertama yang paling sering dilakukan. Cara ini memang dapat membantu merilekskan otot-otot yang kaku. Namun kalau Anda langsung menempelkannya pada kulit tanpa dibalut dengan kain terlebih dahulu, maka kulit Anda justru bisa meradang.
Baca Juga: Jika Terpilih, Maruf Amin Mau Ubah Ekonomi Indonesia Seperti Ini
Hal ini dapat terjadi karena perbedaan suhu pada kulit dan es. Suhu kulit cenderung hangat, sementara suhu es sangat rendah alias dingin. Ketika es batu bersentuhan dengan permukaan kulit, maka panas di kulit hanya bisa dilepaskan sesaat.
Akibatnya, kandungan air di dalam sel-sel kulit jadi membeku dan mulai merusak struktur sel di bawahnya. Suhu dingin dari es juga membuat pembuluh darah di dekat kulit mulai menyempit.
Hal tersebut menyebabkan aliran darah menuju area kulit yang meradang jadi semakin berkurang dan memperparah kerusakan pada kulit. Kulit pun terasa perih menyengat seperti terbakar.
Tanda dan gejala radang dingin lainnya meliputi:
-Kulit dingin dan menyengat
-Kulit gatal dan nyeri
-Tekstur kulit berubah jadi lebih keras atau justru lembek seperti lilin
-Kebas atau mati rasa
Baca Juga: AR Baswedan Jadi Pahlawan Nasional, Anies: Kakek Saya Wartawan
Sama halnya dengan kulit terbakar akibat sengatan matahari, kulit yang meradang akibat paparan es batu umumnya dapat ditangani dengan mudah. Misalnya saja, radang dingin ringan atau frostnip cenderung tidak menyebabkan kerusakan kulit permanen.