Suara.com - Hasil penelitian terbaru di Inggris mengungkap bahwa kanker kulit lebih banyak menyerang lelaki dibanding perempuan. Dan angka kematian akibat kanker kulit di kalangan lelaki saat ini meningkat di sejumlah negara.
Meski belum diketahui alasan pasti terkait angka kematian tersebut, diduga bahwa lelaki cenderung kurang melindungi diri dari sinar matahari dibandingkan perempuan yang rutin mengoleskan sunscreen.
Lebih dari 90 persen kasus kanker kulit atau melanoma disebabkan oleh kerusakan sel kulit yang dipicu oleh paparan sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari atau sumber radiasi ultraviolet lainnya, seperti tanning bed alias alat yang menjadikan kulit menjadi kecokelatan.
Hasil temuan yang dipresentasikan pada Konferensi Riset Kanker Nasional 2018 di Inggris ini menunjukkan bahwa delapan dari 18 negara yang diteliti, tingkat kematian lelaki akibat kanker kulit meningkat 50 persen selama tiga dekade terakhir. Peningkatan sebanyak dua kali lipat terjadi di Irlandia dan Kroasia, kemudian lonjakan tajam lain sebanyak 70 persen ada di Spanyol dan Inggris, Belanda 60 persen, serta Prancis dan Belgia sebanyak 50 persen.
Baca Juga: Demi Guns N Roses, Lelaki Ini Jauh-Jauh Terbang dari Bali
Sebaliknya, angka kematian perempuan akibat kanker kulit menurun selama periode yang sama, beberapa di antaranya adalah Austria (9 persen), Republik Ceko (16 persen), dan Israel (23 persen).
Dari sederet negara tersebut, Jepang memiliki angka kematian akibat melanoma yang paling rendah.
"Kami tengah menyelidiki apakah faktor biologis atau genetik juga memainkan peran dalam terjangkitnya kanker kulit, yang sejauh ini belum dapat disimpulkan," kata pemimpin studi, Dorothy Yang, seperti dikutip dari laman CNN.