Remaja Mabuk Air Rebusan Pembalut, Pengamat Soroti Media Sosial

Kamis, 08 November 2018 | 16:39 WIB
Remaja Mabuk Air Rebusan Pembalut, Pengamat Soroti Media Sosial
Pengamat sebut peran media sosial dalam kasus remaja mabuk air rebusan pembalut. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini pemberitaan dihebohkan dengan sekelompok remaja di Jawa Tengah yang kedapatan mengomsumsi air rebusan pembalut untuk menciptakan sensasi mabuk. Dikatakan, minum air rebusan pembalut bisa menimbulkan sensasi 'high' mirip narkoba atau minuman beralkohol.

Merebaknya kasus remaja yang mencari kesenangan sementara dari hal-hal di luar nalar kerap memancing pertanyaan ada apa dengan generasi muda saat ini. Dwi Sutarjantono, pengamat gaya hidup masyarakat Indonesia modern beranggapan bahwa fenomena ini turut dipengaruhi oleh tren para idola mereka di media sosial.

"Jadi teknologi sangat mempengaruhi gaya hidup anak zaman now. Lihat Instagram kok keren ya selebgram A gaya hidupnya begini, liburan ke tempat hits lalu pasang foto sama pacar dengan caption relationship goals. Nah finansial jadi problem buat mereka yang nggak memiliki kemampuan yang sama dengan selebgram larinya ke hal-hal yang memaksakan diri," ujar Dwi dalam temu media di Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Dwi menambahkan keinginan untuk mengikuti gaya hidup idola membuat anak zaman now memaksakan diri. Ketika idola mereka menggunakan narkoba untuk mendapat kenikmatan sementara, mereka yang tak memiliki finansial yang cukup pun akhirnya lari ke penyalahgunaan zat yang membahayakan diri mereka sendiri.

Baca Juga: Anak-anak Mabuk Air Rebusan Pembalut karena Faktor Ekonomi

"Media sosial ini bisa dibilang pengaruhnya kuat sekali. Zaman dulu mungkin memang sudah ada penyalahgunaan. Tapi di era sekarang caranya semakin di luar nalar dan bikin kita nggak menyangka sampai ke sana," tambah dia.

Untuk menjaga generasi muda dari perilaku penyalahgunaan, Dwi mengimbau agar orangtua membentengi anak dari hal-hal yang tidak baik. Menurut Dwi pola asuh sangat berperan untuk membentuk perilaku anak di masa mendatang.

"Jadi memang harus membentengi diri. Akhlak, rohani itu penting. Anak lihat idolanya berperilaku negatif juga tidak akan terpengaruh kalau sudah ditanamkan pendidikan akhlak sejak dini," tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI