Suara.com - Kali ini masyarakat kembali dibuat geleng-geleng kepala soal remaja mabuk rebusan pembalut yang terjadi di Jawa Tengah. Tak habis pikir, bagaimana para remaja itu mempunyai ide mabuk dengan rebusan pembalut.
Mabuk rebusan pembalut menambah daftar hitam fenomena baru tren oplosan mabuk di Indonesia. Seperti diketahui dalam beberapa bulan terakhir sudah banyak yang menjadi korban akibat miras oplosan.
Mabuk karena miras oplosan tentu tidak disarankan karena zat campuran yang dimanfaatkan tidak untuk dikonsumsi sedemikian rupa oleh tubuh. Risikonya Anda bisa mengalami masalah kesehatan hingga kematian.
Nih beragam tren oplosan untuk mabuk yang seringkali ditemui
Baca Juga: Layangkan Talak Tiga, Dipo Latief Mantap Ceraikan Nikita Mirzani
Campuran Metanol
Miras oplosan sendiri adalah minumuan keras yang di campur dengan bahan-bahan yang sebenarnya tidak di anjurkan karna sangat berbahaya bagi tubuh, seperti dicampur Metanol ( alkohol yang digunakan untuk bahan bakar ataupun pelarut misalnya pelarut cat, cairan pembersih, dan lain-lain), aseton (digunakan sebagai pelarut seperti perlarut cat, minyak, lilin, resin, plastik, lem, dan masih banyak lagi).
Losion Nyamuk
Losion ini dikonsumsi langsung layaknya Mayonaise, tapi lebih tepatnya dicampurkan ke minuman. Biasanya yang dicampur adalah minuman berenergi. Efek losion anti nyamuk disebut menyebabkan keluhan pencernaan hingga gangguan saraf dan pusing.
Dua warga di Pulomas, Benny dan Ronald tewas setelah menenggak minuman keras pada 2014, mereka mencampur minuman beralkohol dengan lotion anti nyamuk dan tiner. Kedua bahan inilah yang diduga kuat membuat keduanya meregang nyawa.
Baca Juga: Miris, 2 Tahun Gadis Belia di Jambi Jadi Budak Seks Ayah Kandung
Lem Sepatu
Anda pasti pernah dengar banyak anak-anak yang mabuk dengan cara "ngelem". Mereka sedang duduk dengan kepala tertunduk sambil menghirup lem langsung dari kaleng lem Aibon.
Efek yang di timbulkan tidak jauh berbeda dengan miras atau narkoba (tapi yang ini murah meriah) mereka akan hilang kesadaran, berbicara tidak jelas layaknya orang hilang akal, namun efek jangka panjang yang ditimbulkan cukup mengerikan diantaranya kerusakan pada otak.
Rebusan pembalut
Seperti dilansir dari laman Livestrong, bahan kimia yang digunakan dalam pembalut, tampon bahkan popok telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Salah satu bahan kimia yang digunakan dalam membuat pembalut adalah dioxin. Ini adalah produk sampingan dari klorin yang juga digunakan untuk membuat tampon, panty liners dan popok.
Undang-undang Keselamatan dan Penelitian Tampon tahun 1999 (HR 890) yang dikeluarkan oleh Distrik 14 New York menemukan bahwa dioxin memiliki efek yang bersifat komulatif dan bahan kimia ini bisa berada dalam tubuh hingga 20 tahun.
Kabar yang belakangan viral seorang remaja di Jawa Tengah mabuk, karena minum air rebusan pembalut.