Suara.com - Ketika orangtua semakin sibuk mencari uang untuk keluarga, jasa pengasuh atau asisten rumah tangga kian menjadi hal yang semakin dibutuhkan. Mulai dari menjaga anak, hingga membantu mengerjakan semua pekerjaan rumah.
Pada beberapa kasus, banyak orangtua pernah merasa kalau anak-anak mereka lebih dekat dengan pengasuh atau ART-nya, dibanding dengan ayah dan ibunya. Mengapa anak-anak bisa menjadi lebih dekat dengan pengasuhnya yang notabene baru dikenalnya?
Sebuah video viral yang diunggah akun @gang5al ini membuktikan hal tersebut. Video yang ditanggapi komentar haru netizen ini mengisahkan betapa orangtua tidak mengerti apa keinginan, kemauan, ketakutan, mata pelajaran kesukaan, teman terdekat, bahkan cita-cita anaknya.
Video diawali ketika sang ibu menyebut anaknya ingin jadi guru, lalu sang ART menyebut anaknya ingin jadi princes. Lalu apa jawaban sang anak? "Princes," ujarnya.
Baca Juga: Hari Ini Serpihan Kokpit Diangkat, Tim Berharap Ada CVR Lion Air
Di cerita kedua, ada pertanyaan kepada sang ibu soal cita-cita si anak. Sang ibu berkata anaknya belum mempunyai minat. Yang mengagetkan, justru sang pengasuh sebut sang anak ingin jadi pilot, dan tentu saja jawaban sang ART sesuai dengan jawaban anaknya.
"Antara miris dan sedih.. ya gitulah. orang lain lebih paham anaknya daripada ortunya sendiri. seibuk sibuknya orang tua. hrs tetep inget quality time sama anak. kalau perlu ga ush pake pembantunlah huhu..," seru netizen yang melihat.
Video ini tentunya bisa menjadi hikmah bagi para orangtua. Namun perlukah para orangtua khawatir dengan situasi dimana anak yang lebih dekat dengan pengasuh?
Mengutip todayparents, Jennifer Miller, pendidik anak usia dini dari Pusat Anak-Anak Burnside di Dartmouth, Nova Scotia, Kanada. menjelaskan bahwa kedekatan anak dengan pengasuh adalah tanda perkembangan normal yang sehat dari seorang anak.
"Jika anak memiliki ikatan yang dekat dengan orang tua, lalu mampu mengembangkan ikatan dekat dengan orang dewasa lain dalam hidupnya. itu sebuah perkembangan baik. Semakin banyak orang sayang kepadanya, semakin banyak juga anak belajar mencintai," ujarnya seperti ditulis dalam buku Penelope Leach writes in Your Baby & Child from Birth to Age Five.
Baca Juga: Fuzhou Cina Open 2018: Jojo dan Anthony Tanding Hari Ini
Jennifer Miller berbagi tips lain yang mungkin bisa membantu para ibu yang resah tentang ikatan anak dengan pengasuhnya.
Bersabarlah selama transisi
Ingatlah bahwa transisi selalu sulit untuk anak-anak, apalagi balita. “Perilakunya memberi tahu Anda bahwa dia mengalami hari yang fantastis, atau dia benar-benar menikmati bercanda, atau main-mainan yang dia habiskan bersama dengan pengasuhnya, dan dia tidak ingin melepaskannya,” kata Miller.
Akui perasaan anak Anda dengan mengatakan, “Saya tahu kamu benar-benar sedih untuk mengucapkan selamat tinggal (kepada pengasuh yang jam kerjanya sudah selesai dan ingin pulang), sekarang saatnya mengucapkan selamat tinggal, dan pastikan Apakah kamu ingin memberi pelukan (kepada pengasuh) dan mengatakan padanya bahwa Anda akan kembali besok?”
Dorong hubungan yang sehat
Anak-anak benar-benar mendapat manfaat dari mengetahui siapa yang dapat mereka peroleh untuk kenyamanan. Jika orangtua mendukung fakta bahwa anak itu memiliki orang lain dalam hidup mereka yang penting, tak mengapa, "Dunia anak adalah tempat yang ramah," kata Miller.
Masih menurut Miller, pusat penitipan anak (mothercare) yang bagus, juga pastinya benar-benar mencoba untuk mendukung keluarga dan hubungan orangtua dan anak.
“Kami memiliki gambar di dinding, ada foto keluarga, saudara, bahkan hewan peliharaan dan, sepanjang hari, kami berbicara tentang keluarga anak-anak. Pada saat anak-anak diambil dari tempat penitipan, kami sering berbagi momen ketika anak berbicara tentang orangtuanya di siang hari,” lanjut Miller.
Bicarakan masalah Anda
Miller mendorong orangtua untuk berbicara dengan pengasuh jika mereka khawatir tentang ketergantungan seorang anak pada mereka.
"Kami ada di sana untuk menjadi teman dan pengasuh bagi anak Anda, dan untuk membantu mereka belajar," kata Miller,
“Jika kita melihat bahwa seorang anak menjadi benar-benar dekat dan tak ingin lepas pada satu pengasuh, kita mendiskusikannya di antara staf dan mengubah beberapa hal sehingga anak tersebut memiliki kesempatan untuk bermain dengan pengasuh lainnya. Kami juga akan membicarakannya dengan orangtua,”
Pentingnya waktu bersama keluarga
Pengasuh yang baik selalu menghormati waktu keluarga.
Suatu waktu ada ibu dari si anak, ingin mengajak pengasuh pergi berlibur. Namun pengasuh itu menolaknya.
"Bahkan jika kami mengundangnya untuk makan malam atau menghabiskan liburan bersama kami, dia selalu menolak," kata seorang ibu.
"Dia sangat bagus dalam mempertahankan batasan itu," lanjutnya.
Nah, meski kita sibuk bekerja dan meninggalkan anak dengan pengasuh itu tak mengapa. Tapi, jangan pernah melewatkan Family Time (waktu bersama keluarga) ya. Ternyata itu yang penting menurut para pakar.