Suara.com - Filler atau penyuntikan asam hyaluronic untuk mengisi bagian wajah yang kendur menjadi tren belakangan ini. Beberapa bagian tubuh yang kerap dilakukan filler adalah bibir, pipi, hingga hidung.
Namun menurut dr Gaby Syerly founder Youth & Beauty Clinic dan aesthetic doctor, tindakan filler di bagian hidung sangat berisiko, karena dapat menurunkan indera penglihatan hingga memicu kebutaan.
Itu sebabnya sebagai aesthetic doctor, ia kerap menolak permintaan filler di hidung yang diajukan pasiennya.
"Angka kebutaan akibat filler di hidung sangat tinggi. Jadi, edukasi ke pasien sangat penting," ujar dr. Gaby.
Baca Juga: Hanya Sekali Suntik, Kulit Kenyal Selama 9 Bulan
Menurut dia, filler di hidung dapat memicu kebutaan, karena pembuluh darah di bagian indera penciuman tersebut sangat banyak. Jika penyuntikkan filler menyasar pembuluh darah yang mengarah ke mata maka hal ini berisiko menghambat aliran darah ke mata dan memicu kebutaan.
"Pasien maunya kan mancung sekali. Jadi ketika filler disuntikkan maka dia menekan pembuluh darah ke mata sehingga bisa jadi busuk. Atau bisa juga suntikan filler masuk ke pembuluh darah ke mata. Itu penglihatan biasanya akan berkurang. Kalau nggak cepat ditangani bisa berujung ke kebutaan," terang dia merinci.
Daripada memberikan tindakan filler di hidung, dr Gaby lebih merekomendasikan perawatan tanam benang untuk membuat hidung lebih mancung. Tindakan ini menurut dia cenderung lebih aman, karena tidak menyasar ke pembuluh darah yang menuju area mata.
Jadi sekarang Anda tahu kan mengapa filler di hidung bisa memicu kebutaan.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Ayo Wisata Sejarah ke Surabaya