Lupa Lepas Tampon, Model Asal AS Ini Harus Kehilangan Kedua Kaki

Sabtu, 03 November 2018 | 19:12 WIB
Lupa Lepas Tampon, Model Asal AS Ini Harus Kehilangan Kedua Kaki
Lauren Wasser, kehilangan kedua kaki karena lupa ganti tampon [IG @theimpossiblemuse]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang model di Amerika Serikat harus kehilangan dua kakinya lantaran terserang sindrom akibat lupa mengganti tampon.

Seperti dilansir Boldsky, model bernama Lauren Wasser mengatakan bahwa dia didiagnosis mengidap Toxic shock syndrome (TSS) pada 2012, karena lupa mengganti tampon.

Bagi kaum hawa, tentu sudah familiar dengan tampon, salah satu alternatif selain pembalut untuk menampung darah haid. Nah ternyata ketika menggunakan tampon Anda harus rajin-rajin menggantinya sama seperti ketika mengenakan pembalut.

Kejadian ini bermula saat Ia terbangun di rumah sakit setelah tidur dari masa komanya.

Baca Juga: Mengenang Tuti Soenardi, 48 Tahun Berkarya di Dunia Kuliner

Meski terdengar mustahil, darah haid yang tertampung di tampon memang sebenarnya penuh dengan bakteri. Hal ini yang mungkin menjadi sumber infeksi yang hampir merenggut nyawa Lauren.

Para dokter mengungkapkan kepada Lauren bahwa infeksi ini sangat parah karena dia harus memilih antara kehilangan kaki atau nyawanya. Hingga akhirnya Lauren merelakan kedua kakinya agar infeksi tidak menyebar ke anggota tubuh yang lain.

Lauren Wasser, kehilangan kedua kaki karena lupa ganti tampon [IG @theimpossiblemuse]
Lauren Wasser, kehilangan kedua kaki karena lupa ganti tampon [IG @theimpossiblemuse]

Toxic shock syndrome (TSS) sendiri adalah komplikasi berat disebabkan infeksi bakteri Staphylococcus aureus, atau staph. Bakteri ini membuat racun sehingga kekebalan tubuh tidak mampu melawannya dengan baik.

Akibatnya, tekanan darah menjadi sangat rendah dan mengakibatkan beberapa komplikasi lain termasuk kegagalan organ tubuh, kehilangan anggota tubuh, hingga kematian. Meski luka terbuka atau komplikasi bedah dapat menyebabkan TSS, penyakit ini juga paling sering dikaitkan dengan penggunaan tampon atau benda silinder yang berfungsi sebagai alat serap saat menstruasi pada perempuan.

Lauren kini aktif melakukan perjuangan, dan mengadvokasi undang-undang untuk mewajibkan National Institutes of Health melakukan penelitian, serta regulasi seputar tampon dan produk kebersihan perempuan lainnya yang seringkali menjadi penyebab kondisi TSS.

Baca Juga: Marquez Terdepan, Rossi Start dari Posisi Tiga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI