FAO Waspadai Wabah Flu Babi Afrika yang Menyerang Cina

Jum'at, 02 November 2018 | 22:31 WIB
FAO Waspadai Wabah Flu Babi Afrika yang Menyerang Cina
Wabah flu babi Afrika sedang merebak di Cina, FAO waspada. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peternakan babi di negara Cina tengah didera wabah African Swine Flu alias flu babi Afrika. Dalam sidang pleno pertemuan Federasi Veteriner se-Asia (FAVA) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 2 November 2018 ini , Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mewaspadai ancaman penyakit ini.

Deputi Regional Manager FAO, Ian Dacre menyebutkan kalau flu babi Afrika memang tidak berbahaya secara langsung kepada manusia.

Namun wabah flu babi Afrika dapat merusak perdagangan, menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, serta mengancam keamanan pangan.

"Kita tahu Indonesia tidak mengimpor babi maupun produk-produknya. Tapi flu babi Afrika ini termasuk virus yang kuat, bisa bertahan pada cuaca yang sangat panas maupun sangat dingin. Jadi virus bisa saja masuk ke Indonesia dari produk-produk daging babi yang dibawa para wisatawan asing," jelas Ian, dalam rilis yang diterima Suara.com.

Baca Juga: Cina Kewalahan Hadapi Wabah Flu Babi Afrika

FAO melalui Pusat Darurat untuk Penyakit Hewan Lintas Batas (ECTAD), bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Cina tengah menyiapkan rencana kontingensi flu babi Afrika dan mengembangkan kapasitas diagnostik untuk menyelidiki, melacak situasi penyakit, penilaian risiko dan kesiapsiagaan darurat.

Ian berharap, Indonesia segera memiliki rencana mencegah flu babi Afrika masuk mengingat Indonesia dikenal sebagai hotspot munculnya penyakit infeksi baru dan berulang (PIB) serta masalah-masalah zoonosis lainnya.

"Biosekuriti sangat krusial untuk mencegah flu babi Afrika. Karena sampai saat ini belum ditemukan vaksin untuk menangkalnya," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI