"Untuk sebagian besar penyebab kematian, kami menemukan bahwa ada tingkat indeks massa tubuh yang 'optimal', dengan risiko kematian meningkat baik di bawah dan di atas tingkat itu. Jadi perbedaan berat meski sedikit akan membuat perbedaan yang relatif kecil (tetapi nyata), kita bisa mendeteksi efek-efek kecil ini karena ini adalah penelitian yang sangat besar," kata Bhaskaran.
Meski begitu, beberapa ahli mempertanyakan apakah metode indeks massah merupakan cara akurat untuk menganalisis kesehatan seseorang.
Namun, Dr Katarina Kos, seorang dosen senior di Universitas Exeter, percaya bahwa indeks massa tubuh merupakan cara yang tepat.
Bagi mayoritas orang, indeks massa tubuh adalah ukuran yang baik, karena memiliki tubuh terlalu gemuk atau terlalu kurus dapat mengurangi ekspektasi hidup.
Baca Juga: Oleh-oleh Sarifudin dari Bali Tak Pernah Sampai ke Emak