Sayangnya, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa telepati anak kembar itu benar adanya. Anak kembar juga tidak selalu terbukti memiliki kemampuan ESP.
Menurut dr. Nancy L. Segal, peneliti anak kembar sekaligus penulis buku Twin Mythconceptions, anggapan kemampuan anak kembar yang dianggap bisa telepati ini hanyalah bentuk cerminan dari ikatan sayang dan kasih yang cukup besar di antara keduanya.
Berkaca dari contoh Gemma di atas, mungkin saja Gemma tahu bahwa Leanne berisiko mengalami kejang yang dapat membuatnya pingsan kapan saja. Lalu dengan mengetahui bahwa Leanne sendirian di kamar mandi, Gemma khawatir saat tidak ada tanda-tanda aktivitas Leanne seperti suara air atau jejak langkahnya.
Kemungkinan anggota keluarga lain (yang tidak kembar) seperti ibu atau ayah yang ada di rumah pada saat itu akan bereaksi dengan cara yang sama bila mereka mengetahui ada suatu hal mencurigakan dengan anggota keluarga mereka.
Baca Juga: Jelang Sidang Perdana Kasus Narkoba, Reza Bukan Irit Bicara
Meskipun kekurangan bukti ilmiah, telepati antara anak kembar bisa dilihat secara rasional. Firasat yang dianggap sebagai tanda dari bahaya yang dialami salah satu anak kembar, bisa disebabkan karena hubungan emosional yang mendalam.
Hubungan yang dalam inilah yang menghasilkan rasa empati yang kuat dan menghasilkan sensasi fisik, contoh seperti merasakan sakit ketika saudara kembar kandungnya sakit.