Suara.com - Obesitas anak membuatnya terlihat gemuk dan menggemaskan. Padahal, dokter anak mengatakan obesitas anak seharusnya diwaspadai orang tua karena merupakan penyakit.
Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menegaskan bahwa obesitas anak sudah dikategorikan sebagai penyakit dari sisi medis. Sehingga, anak yang obesitas seharusnya rutin dibawa ke dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Jangan salah ya, obesitas anak itu penyakit. Komplikasinya itu diabetes. Nah agar tidak diabetes, anak obesitas itu harus rutin check-up biar tidak sampai diabetes," ungkap Aman, dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Rabu (31/10/2018).
Data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pada tahun 2013, ada sekitar 42 juta anak di dunia yang mengalami obesitas. Jika tren ini berlanjut, jumlah anak obesitas akan meningkat hingga 70 juta pada tahun 2025.
Baca Juga: Obesitas Ternyata Bisa Pengaruhi Fungsi Otak
Yang menarik, laju peningkatan anak obesitas 30 persen lebih tinggi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dibandingkan dengan negara mapan.
"Kenapa lebih banyak di negara miskin, ya karena awarenessnya masih kurang, masih rendah," tandas Aman lagi.
Hal senada juga disampaikan oleh dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dari Kementerian Kesehatan. Obesitas menurutnya merupakan salah satu penyakit tidak menular yang mengancam masyarakat Indonesia.
Diabetes di sisi lain, merupakan komplikasi obesitas yang sejatinya bisa dicegah. Dengan jumlah anak Indonesia yang berjumlah hampir 90 juta, risiko diabetes mengingati anak-anak Indonesia yang obesitas.
Pencegahan dan deteksi dini merupakan cara penanggulangan obesitas dan diabetes agar tak jadi masalah kesehatan di kemudian hari.
Baca Juga: Anak dengan Penyakit Asma Lebih Rentan Obesitas, Kok Bisa?
"Diabetes itu sangat mudah dicegah, asal mau mengubah perilaku menjadi gaya hidup bersih dan sehat," tutupnya.