Suara.com - Stroke adalah kondisi medis yang memengaruhi otak sekaligus mengancam jiwa. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, sehingga wajar jika stroke membuthkan penanganan yang cepat. bahkan disebutkan, satu dari delapan orang akan meninggal dalam 30 hari setelah mengalami stroke.
Ada berbagai jenis stroke dengan masa pemulihan beragam tergantung pada tingkat keparahan serangan. Namun semakin cepat penderita stroke ditangani, maka semakin sedikit pula kerusakan otak yang terjadi.
Saat stroke, nutrisi dan oksigen tak bisa masuk ke otak akibat terputusnya suplai darah. Hal ini menyebabkan kerusakan parah pada sel-sel otak, yang dapat merusak cara seseorang berbicara, bergerak dan berpikir.
Ada tiga jenis stroke yang bisa terjadi. Stroke iskemik adalah yang paling umum, terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otak Anda terhalang oleh gumpalan darah. Bekuan darah biasanya terbentuk di area di mana arteri mengalami penyempitan karena penumpukan endapan lemak atau dikenal sebagai atherosclerosis.
Baca Juga: Sri Mulyani Bantah Tulis Sajak soal Lion Air yang Bikin Meleleh
Jenis stroke yang kedua adalah stroke hemoragik, terjadi ketika ada perdarahan di dalam atau di sekitar otak yang disebabkan oleh pembuluh darah yang pecah. Kondisi ini akan membunuh semua sel-sel otak yang di sekitarnya.
Stroke jenis ketiga, menurut British Heart Foundation, adalah mini-stroke, yang disebabkan oleh pengurangan singkat suplai darah ke bagian otak. Stoke jenis ini, kadang-kadang disebut sebagai serangan iskemik transien, tidak menyebabkan kerusakan permanen pada otak, dan kebanyakan gejalanya akan hilang dalam 24 jam.
Cara mengenali seseorang mengalami stroke bisa dilihat dari gejalanya. National Health Service atau NHS menggunakan akronim F.A.S.T untuk mencantumkan tanda-tanda utama sebagai berikut:
FACE atau wajah - wajah mungkin tampak miring di satu sisi, orang tersebut mungkin tidak dapat tersenyum, atau mulut dan mata mereka tampak terkulai.
Arm atau lengan - orang yang dicurigai stroke mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengannya karena lengan akan terasa lemah atau mati rasa di salah satu sisinya.
Baca Juga: Lion Air Group Berduka, Tampilan Medsos Berubah Hitam Putih
Speech atau bicara - bicara mereka mungkin cadel atau kacau, atau orang itu mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meskipun ia tampak sadar.
Time atau waktu - segera bawa penderita ke rumah sakit jika Anda melihat tanda atau gejala ini.
Apa yang terjadi setelah seseorang mengalami stroke? Yang pasti, pemulihan stroke bervariasi waktunya tergantung pada seberapa banyak kerusakan di otak.
Beberapa orang akan pulih dengan cepat, tetapi yang lain akan membutuhkan dukungan jangka panjang dari berbagai spesialis, seperti terapis bahasa, ahli diet, fisioterapis, dan psikolog.
Setelah stroke, fungsi kognitif seseorang (komunikasi, kesadaran spasial, memori, dan konsentrasi) dapat dikembalikan dengan bantuan rehabilitasi.
Stroke juga dapat menyebabkan kelemahan pada tubuh dan dalam beberapa kasus menyebabkan kelumpuhan. Fisioterapi mungkin diperlukan dalam hal ini.
Masalah lain yang mungkin timbul setelah stroke adalah masalah penglihatan, masalah kandung kemih, dan kesulitan menelan.
Masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, mungkin juga muncul setelah stroke.