Terlalu Banyak Makan Karbohidrat, Ini 5 Dampak Negatifnya

Jum'at, 26 Oktober 2018 | 18:00 WIB
Terlalu Banyak Makan Karbohidrat, Ini 5 Dampak Negatifnya
Ilustrasi mengonsumsi makanan manis, camilan, cookies yang mengandung banyak karbohidrat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tubuh perlu karbohidrat sebagai sumber energi utama. Namun, tahukah Anda apa saja dampak yang terjadi akibat kelebihan karbohidrat.

Ini 5 dampak yang terjadi pada tubuh akibat kelebihan karbohidrat dilansir Hello Sehat

1. Sulit menurunkan berat badan

Jika mau berat badan turun, tentu harus memerhatikan asupan makanan, termasuk karbohidrat, protein, dan lemak. Karbohidrat adalah salah satu zat gizi penyumbang kalori yang cukup besar, apalagi jika Anda konsumsi terlalu banyak.

Baca Juga: Pendemo Aksi Bela Tauhid Gagal Bertemu Wiranto

Dalam satu gram karbohidrat, terdapat 4 kalori. Jadi, semakin banyak karbohidrat yang Anda makan akan banyak kalori yang masuk dan akan membuat berat badan meningkat.

Bayangkan saja, dalam satu hari Anda mengonsumsi teh berikut dengan gulanya, kopi yang juga menggunakan gula, lalu makan roti sebagai selingan, dan makan siang dengan mie beserta nasi.

Kebiasaan tersebut lantas membuat berat badan melonjak, apalagi jika tak diimbangi dengan aktivitas fisik. Karbohidrat yang seharusnya diubah menjadi energi justru terkumpul, menumpuk, dan akhirnya disimpan sebagai lemak cadangan oleh tubuh. Hal ini tentu membuat program menurunkan berat badan akan semakin sulit.

2. Kadar kolesterol semakin meningkat

Konsumsi banyak karbohidrat khususnya karbohidrat sederhana dan karbohidrat olahan seperti pasta, nasi, kue kering, donat, roti, pizza, dan pasta juga dapat meningkatkan kadar kolesterol darah.

Baca Juga: Upah Buruh UMP 2019 DKI Jakarta Diumumkan 1 November

Dilansir dalam laman Readers Digest, Cassandra Suarez, MS, RDN seorang ahli gizi mengatakan bahwa efek yang paling jelas dari makan terlalu banyak karbohidrat adalah kolesterol.

Makan terlalu banyak karbohidrat sederhana dan karbohidrat olahan hingga lebih dari 60 persen total kalori harian, berpotensi meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik.

Sebuah jurnal American Heart Association melaporkan bahwa tingginya tingkat trigliserida ternyata justru banyak dimiliki oleh orang-orang yang mengonsumsi karbohidrat berlebih, seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa.

Trigliserida adalah bentuk kolesterol yang mempengaruhi penumpukan plak di pembuluh darah. Meningkatnya trigliserida berkaitan dengan meningkatnya risiko serangan jantung dan stroke.

3. Sering merasa lapar

Sudah makan, tapi masih lapar lagi? Coba perhatikan apa yang Anda makan. Pada dasarnya, ketika gula darah rendah, tubuh akan merespon dengan adanya rasa lapar.

Jika Anda terlalu banyak makan karbohidrat, alih-alih merasa kenyang tubuh akan kelaparan. Pasalnya, tubuh akan mengolah karbohidrat dalam jumlah banyak sekaligus. Kondisi ini akan membuat kadar gula darah naik dengan cepat.

Namun, karena terlalu banyak kadar gula darah justru akan cepat menurun kembali dan akhirnya Anda merasa lapar saat itu. Kondisi ini akan terus seperti itu siklusnya.

Bukan hanya itu, saat Anda berusaha melawan rasa lapar yang muncul tersebut gula darah akan tetap rendah sampai waktu makan Anda berikutnya. Pada saat ini, tubuh akan memproduksi hormon ghrelin, hormon yang meningkatkan nafsu makan. Ini membuat Anda bisa balas dendam alias makan berlebihan lagi pada waktu makan berikutnya.

4. Rentan kena diabetes mellitus tipe 2

Diabetes melitus tipe 2 disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah tingginya kadar gula darah. Apa hubungannya karbohidrat dengan diabetes melitus?

Orang yang kelebihan karbohidrat, berpotensi mengalami peningkatan berat badan lebih mudah. Berat badan yang melonjak drastis akan mengganggu kerja hormon insulin.

Insulin adalah hormon yang mengubah gula dalam darah menjadi energi untuk sel-sel di dalam tubuh. Ketika kerja insulin menurun, maka kemampuan insulin menyimpan gula (bentuk sederhana dari karbohidrat) dalam sel berkurang. Alhasil gula menumpuk di darah, inilah yang membuat orang semakin besar risikonya mengalami diabetes.

Tak hanya kebanyakan makan nasi, sumber karbohidrat yang paling sering memicu keadaan ini adalah gula tambahan atau gula olahan yang ada di dalam minuman manis, bumbu-bumbu, soda.

Karena bentuknya yang tidak padat karbohidrat orang tidak sadar sudah memasukan terlalu banyak karbohidrat dalam tubuhnya. Fruktosa, kandungan gula sederhana yang biasa ada di minuman juga bisa menurunkan sensitivitas insulin dan meningkatkan kadar gula darah.

5. Mood mudah berubah

Jika belakangan ini Anda merasa sedih, murung, dan suasana hati tidak enak, mungkin Anda bisa lihat lagi pola makan Anda selama ini. Faktanya kelebihan karbohidrat bisa memengaruhi mood.

Karbohidrat sederhana, seperti gula, akan terurai sangat cepat di dalam tubuh dan meningkatkan kadar gula darah seketika. Tubuh selanjutnya akan merespon dengan mengeluarkan insulin.

Seorang ahli gizi Cassandra Suarez, MS, RDN mengatakan bahwa lonjakan dan gula darah dan insulin ini dalam darah yang akan memengaruhi suasana hati seseorang.

Jadi, mulai sekarang Anda harus mengatur asupan karbohidrat dalam sehari, jangan sampai kebanyakan tapi tetap seimbang untuk mendapatkan sumber energi utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI