Tingkat Kepercayaan Vaksin Turun, Eropa Waspadai Risiko Wabah

M. Reza Sulaiman
Tingkat Kepercayaan Vaksin Turun, Eropa Waspadai Risiko Wabah
Eropa alami penurunan kepercayaan vaksin. [Shutterstock]

Tak hanya di Indonesia, tingkat kepercayaan terhadap vaksin pun mengalami penurunan di Eropa. Apa dampaknya bagi wabah penyakit?

Suara.com - Turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin di Eropa membuat sejumlah negara mewaspadi kembalinya wabah penyakit menular.

Yang terbaru, Eropa mengalami angka kejadian campak paling tinggi dalam tujuh tahun terakhir, akibat rendahnya cakupan imunisasi campak dan rubella di beberapa negara.

"Ini butuh perhatian serius dari Uni Eropa. Menurunnya tingkat kepercayaan terhadap vaksin diakibatkan oleh kampanye oleh golongan anti-vaksin yang menyebarkan informasi sesat di internet," ujar Vytenis Andriukaitis, Komisioner Kesehatan dari Uni Eropa, dikutip dari Reuters.

Heidi Larson dari Vaccine Confidence Project, London School of Hygiene & Tropical Medicine, mencatat ada perbedaan tren di beberapa negara Eropa terkait tingkat kepercayaan vaksin.

Baca Juga: 3 Negara Top Eropa yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17 2025, Ada Belanda

Perancis, Yunani, Italia, dan Slovenia merupakan negara-negara yang tingkat kepercayaan vaksinnya mengalami peningkatan.

Di sisi lain, Republik Ceko, Finlandia, Polandia, dan Swedia adalah beberapa negara yang mengalami penurunan tingkat kepercayaan vaksin.

Hal ini menyebabkan sejumlah imunisasi rutin seperti imunisasi campak, rubella, dan influenza turut mengalami penurunan cakupan. Jika dibiarkan, wabah penyakit bisa dipastikan akan kembali.

"Vaksin flu kurang diminati karena dampaknya dianggap tidak parah. Padahal, influenza bisa memiliki komplikasi serius pada ibu hamil," tutup Larson.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Flurona Virus Buatan Perusahaan Vaksin China?