Ini Alasan Kehilangan Pasangan Bisa Picu Kematian Menurut Studi

Rabu, 24 Oktober 2018 | 10:30 WIB
Ini Alasan Kehilangan Pasangan Bisa Picu Kematian Menurut Studi
Pasangan meninggal, studi sebut bisa tingkatkan risiko kematian. [KaaiArt/Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepergian musisi legendaris Johnny Cash empat bulan setelah kematian istrinya, June Carter, membangkitkan kembali pembahasan soal pasangan dan cinta sejati.

Ya, kematian pasangan yang dicintai ternyata dikatakan ilmuwan juga bisa menyebabkan kematian pada orang yang ditinggalkan. Hal ini dijelaskan oleh studi dari Amerika Serikat.

Dilansir dari laman Medical Daily, kehilangan orang yang dicintai adalah pengalaman yang sulit dilalui dan dapat menyebabkan syok, stres, dan duka yang luar biasa. Dalam banyak kasus, semakin lama pasangan bersama-sama, semakin berat pula dampak kehancuran yang akan mereka alami ketika salah satunya meninggalkannya.

Hal ini diungkapkan sebuah studi terkini yang melibatkan 100 responden. Peneliti memeriksa sampel darah 100 responden yang baru saja kehilangan pasangan mereka. Beberapa peserta menunjukkan gejala kesedihan yang cukup tinggi, merasa bahwa hidup tak lagi berarti, merindukan waktu yang lalu bersama pasangan, dan masih mengalami kesulitan untuk menerima kenyataan.

Baca Juga: Di Serang, Angka Kematian Ibu Tinggi Akibat Anemia

Studi menemukan bahwa individu yang mengalami kesedihan paling tinggi memiliki peningkatan peradangan dalam tubuh sebesar 17 persen. Para ahli mencatat bahwa peradangan jangka panjang ini dikaitian dengan banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, stroke, gangguan usus, pembekuan darah, penyakit Alzheimer, lupus, hingga rheumatoid arthritis.

"Kami juga menemukan bahwa depresi terkait kehilangan pasangan berada pada risiko yang jauh lebih tinggi dari depresi akibat mengalami serangan jantung, stroke, dan kematian dini," kata penulis utama Chris Fagundes, selaku asisten profesor psikologi di Rice University, Texas.

Chris meyakini ini adalah studi pertama yang membahas kaitan antara depresi akibat kehilangan pasangan dengan risiko kesehatan yang mengintai seseorang. Ia juga menyoroti bahwa semakin tua seseorang maka semakin lemah pula tubuh mereka dan semakin tergantung pula pada orang yang mereka cintai.

Itulah penjelasan studi ilmiah terkait risiko kematian jika pasangan yang dicintai meniggal lebih dulu.

Baca Juga: Diet Sehat Turunkan Risiko Kematian Penderita Kanker Kolorektal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI