Suara.com - Kurang minum air putih sangat berpengaruh pada organ ginjal. Seperti diketahui, ginjal berfungsi untuk menyaring cairan dan membuang racun dari dalam tubuh.
Disampaikan dr. Okki Ramadian Sp.PD dari Klinik Hemodialisa RenalTeam, ketika terjadi dehidrasi berulang karena kurang konsumsi air putih, maka seseorang bisa mengalami gagal ginjal akut. Dalam kondisi ini biasanya belum terlihat gejala sehingga sering tidak disadari oleh pasien.
"Biasanya sering merasa haus banget, tapi kalau akut tidak terlihat gejalanya. Kalau tidak ada perubahan, bisa semakin parah ke gagal ginjal kronik," ujar dr. Okki dalam temu media di Klinik Hemodialisa RenalTeam di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Ia menambahkan, secara alami, dengan semakin bertambahnya usia, maka fungsi organ ginjal akan semakin menurun. Pada kondisi gangguan ginjal moderate atau berkisar 30-59 persen, biasanya tubuh mulai menunjukkan gejala seperti mudah lemas, sakit kepala, dan tekanan darah mencapai 140-150.
Baca Juga: Ini Manfaat Babymoon Seperti yang Dilakukan Raisa dan Hamish
"Pipisnya kurang. Itu sudah jadi gejala gagal ginjal kronik. Harus perbanyak konsumsi air putih," tambah dia.
Sementara pada stadium 5 atau akhir, fungsi organ ginjal sudah di bawah 15 persen. Di sinilah seseorang harus mendapatkan terapi hemodialisa untuk menggantikan fungsi ginjal. Gejalanya meliputi gangguan kesadaran, sulit dikontrol, dan sesak napas.
"Sakit pinggang juga salah satu gejala ginjal kronik. Tapi ada juga kemungkinan karena gangguan otot atau tulang belakang. Bedanya, sakit pinggang karena gagal ginjal itu disertai dengan hemoglobin turun. Paling tidak dengan gejala ini bisa menjadi perhatian buat kita untuk perbanyak konsumsi air putih," tandas dia.