Suara.com - Bicara seni lukis, pasti tak asing dengan pelukis legendaris seperti Leonardo da Vinci. Bukan hanya seniman, tapi juga ilmuwan di banyak bidang yang berpengaruh dalam era Renaissance Italia abad ke-15.
Seniman berkebangsaan Italia itu diketahui berhasil menciptakan karya yang sangat fenomenal hingga sekarang, bahkan karyanya dinobatkan sebagai lukisan termahal sepanjang masa.
Di balik kepiawaiannya dalam melukis terdapat sebuah misteri yang berhasil dikuak oleh peneliti. Dalam peneltian terbaru yang dilakukan Profesor Christopher Tyler, dari Universitas London ditemukan bahwa Leonardo da Vinci kemungkinan memiliki strabismus atau biasa disebut juling.
Dugaan tersebut dibuat Tyler dengan mengukur mata dalam karya yang dianggap sebagai potret diri Leonardo da Vinci. Antara lain adalah patung David dan Young Warrior karya Andrea del Verrocchio (murid dari Leonardo da Vinci) yang dianggap menjadikan Leonardo da Vinci sebagai modelnya.
Baca Juga: Kemungkinan Ada Tersangka Baru di Kasus Peluru Nyasar Gedung DPR
Tiga karya lainnya adalah Young John the Baptist, Salvator Mundi, dan Vitruvian Man yang semuanya dibuat oleh Leonardo da Vinci.
Dengan menganalisis posisi pupil pada karya-karya tersebut, Tyler menemukan mata sang seniman cenderung memiliki eksotropia, sejenis strabismus dengan satu atau kedua mata bisa bergerak ke arah luar yang mampu menangkap ruang lebih di atas kanvas datar.
Lalu bagaimana Leo dengan mata juling lahirkan karya fenomenal? Baca artikel selengkapnya di bawah ini.