Suara.com - Menjaga ketahanan pangan penting demi keberlangsungan bumi. Salah satu contohnya adalah mengolah biji kapas menjadi makanan sumber protein.
Segala daya dan upaya dilakukan agar kehidupan di muka bumi terus berjalan dan ketahanan pangan bisa dijaga. Salah satunya dengan mencari sumber makanan terbarukan bagi umat manusia.
Dengan latar belakang isu tersebut, regulator di Amerika Serikat mulai membuka jalan agar para petani kapas di sana dapat memodifikasi biji kapas menjadi makanan yang laik untuk manusia.
Dilansir dari New York Post, biji kapas diketahui mengandung protein yang tinggi dan dipercaya dapat menjadi sumber asupan makanan bagi masyarakat dengan masalah malnutrisi.
Baca Juga: Makan Serangga Sebagai Sumber Protein, Kenapa Tidak?
Kapas biasanya dimanfaatkan untuk industri tekstil, sementara biji kapas biasa dimanfaatkan untuk pakan hewan seperti sapi dan domba.
Awalnya, biji kapas dianggap tidak cocok untuk manusia karena mengandung kadar gossypol yang tinggi. Gossypol merupakan senyawa yang ditemukan pada biji kapas, dan akan menjadi racun kalau dikonsumsi.
Lalu bagaimana caranya agar biji kapas bisa dimakan juga oleh manusia? Peneliti dari Texas A&M AgriLife Research, Keerti Rathore menggunakan RNAi atau interferensi RAN, sebuah teknologi yang dibuat untuk 'membungkam' gen bahkan hampir menghilangkan gossypol dari biji kapas yang beracun.
"Bagi saya, secara pribadi, rasanya seperti buncis dan itu bisa dikonsumsi, rasanya lezat," kata Rathore.
Selain bisa langsung dimakan, biji kapas juga dapat diubah menjadi tepung roti, tortilla, dan makanan panggang lainnya.
Baca Juga: 7 Sayuran Ini Kaya Akan Protein Nabati
Rathore menambahkan, andai semua biji kapas yang diproduksi di seluruh dunia dapat digunakan untuk nutrisi manusia, maka itu bisa memenuhi kebutuhan protein harian sekitar 575 juta orang.
"Banyak dari sekitar 80 negara penghasil kapas di dunia, terutama di Asia dan Afrika, memiliki populasi yang menghadapi kekurangan gizi yang dapat diatasi dengan pabrik baru," tutup Rathore.