Begini Kreativitas Guru PAUD dalam Ciptakan Alat Bermain

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 19 Oktober 2018 | 06:00 WIB
Begini Kreativitas Guru PAUD dalam Ciptakan Alat Bermain
Ilustrasi kelereng atau gundu, bisa dijadikan alat bermain edukatif (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para guru PAUD di Kota Medan, Sumatera Utara, diminta untuk kreatif dalam menciptakan alat bermain edukatif yang aman dari bahan daur ulang guna menunjang kegiatan belajar.

"Alat permainan edukatif saat ini sangat diperlukan untuk menunjang belajar," kata Ketua DPC GOPTKI Kota Medan, Hj Nurul Khairani Akhyar Nasution, saat membuka Lomba Daur Ulang Bahan Bekas bagi guru PAUD se-Kota Medan di Medan, Kamis (18/10/2018).

Tujuan diadakannya perlombaan ini, menurut dia, adalah untuk lebih merangsang kreatifitas serta inovasi dari guru-guru PAUD untuk menciptkan alat bermain edukatif bagi murid-muridnya.

Ia mengatakan, alat permaianan edukatif yang beredar di pasaran relatif mahal, sementara alat bermain biasa memiliki resiko menggunakan bahan-bahan yang membahayakan kesehatan anak.

Baca Juga: Ari Lasso Janji Berikan Penampilan Spesial di Authenticity Fest

Masa anak-anak merupakan usia emas yang harus diisi dengan berbagai hal yang dapat merangsang otak kiri maupun kanan, sehingga generasi muda itu nantinya mampu berfikir seimbang dan memiliki kecerdasan intelektual sekaligus emosional yang baik.

"Alat permainan edukatif itu dirancang sedemikian rupa untuk dapat merangsang otak dan perasaan si anak, sehingga mereka mampu mengembangkan pemikiran serta emosinya secara seimbang," ucap Nurul, seperti dilansir dari Antara.

Selain itu, alat permainan yang beredar saat ini memiliki harga yang relatif mahal. Dengan menciptkan alat permainan sendiri, guru-guru PAUD dapat menyampaikan maksud dan kegunaan permainan tersebut sesuai dengan silabus atau materi pengajaran yang telah dirancang.

"Dengan membuat alat sendiri, guru PAUD akan semakin mudah mengajarkan sesuatu hal kepada anak-anak karena dirancang sesuai dengan apa yang diinginkannya, sehingga tema pembelajaran tidak tergantung dengan bendanya, namun bendanyalah yang mendukung materi pelajaran," katanya.

Baca Juga: Utusan PBB untuk Suriah Memilih Mundur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI