Misal, ayah Mariam memiliki 45 anak yang dilahirkan dari beberapa perempuan. Mariam mengatakan anak-anak itu terlahir dalam kembar lima, kembar empat, kembar tiga, dan kembar dua.
Kata Dr. Charles Kiggundu, seorang ginekolog di Rumah Sakit Mulago, Kampala, Uganda, apa yang terjadi dengan Mariam adalah kesuburan ekstrim yang disebabkan genetik.
"Kasus Mariam adalah predisposisi genetik untuk hiper-ovulasi (melepaskan beberapa telur dalam satu siklus), yang secara signifikan meningkatkan kemungkinan memiliki kembar, itu selalu genetik," kata Kiggundu kepada Daily Monitor.
Mariam sempat ingin berhenti melahirkan setelah memiliki 18 anak. Ia lalu pergi ke rumah sakit untuk meminta pertolongan. Tapi ginekolog yang bertemu Mariam mengatakan bahwa akan sangat berbahaya jika Mariam menyetop kesuburannya.
Baca Juga: 18 Oktober 2018 : Harga Jual Emas Antam Turun Rp 4.000 Per Gram
"Saya disarankan untuk terus subur karena menahan kesuburan berarti kematian bagi saya. Saya mencoba menggunakan Inter Uterine Device (IUD), tetapi saya jatuh sakit dan muntah-muntah, hingga hampir meninggal. Saya mengalami koma selama sebulan," kenang Mariam.
Dan menginjak usia 23 tahun, Mariam memiliki 25 anak. Ia pun kembali ke RS dan mendapat jawaban yang sama, tidak ada satupun hal yang bisa ia lakukan.
Tapi kesuburan Mariam telah berakhir pada Desember 2016 lalu setelah ia melahirkan anak terakhirnya, dan dokter mengklaim telah "memotong uterus dari dalam".
Suami Mariam, hanya datang setahun sekali, dan ketika datang, ia mabuk-mabukkan dan bersikap kasar. "Saya dapat mengatakan bahwa saudara saya tidak tahu bagaimana tampang ayah mereka. Saya terakhir kali melihat ayah saat saya berusia 13 tahun dan itupun hanya sekilas karena ia pergi lagi saat malam," kata salah satu anak Mariam, Charles.
Dan untuk menafkahi semua anak-anaknya, Mariam akan melakukan perkerjaan apapun mulai dari jualan obat herbal, menjadi perias calon pengantin, hingga mendekorasi acara.
Baca Juga: Dia Suka Menggoda Belum Tentu Naksir, Ini Tips Biar Jangan Baper
"Semuanya dari kantong saya. Saya beli 10 kg tepung setiap hari, 4 kg gula sehari, dan 3 lusin sabun. Tuhan sangat baik pada kami sehingga tidak ada satu haripun kami tidak memiliki makan," kata Mariam.