Suara.com - Ilmuwan dan ahli penyakit infeksi asal Amerika Serikat, Dr. Michael Osterholm, mengatakan sejumlah orangtua yang enggan anaknya diberikan vaksin dengan alasan ketidakhalalan, seharusnya memahami fungsi pemberian vaksin terhadap kesehatan anaknya.
Menurut Osterholm dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Rabu (17/10/2018), ada sejumlah vaksin yang memiliki kandungan kimia yang berasal dari hewan nonhalal seperti babi. Meski demikian, seharusnya hal tersebut tidak menyebabkan masyarakat menolak pemberian vaksin tersebut.
Osterholm mengatakan, seharusnya masyarakat memahami pentingnya vaksin yang berguna untuk mencegah terjadinya penyakit di kemudian hari.
"Setiap orangtua harus mengerti konsekuensi dari tidak memvaksin anak mereka. Jika orangtua mengerti itu, apapun agamanya, menjaga keselamatan anak adalah hal yang penting," kata Dr. Michael Osterholm seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga: Para Investor Facebook Siap Gulingkan Posisi Mark Zuckerberg
Osterholm juga menyayangkan banyaknya berita soal penerima vaksin yang tubuhnya mengalami respon tertentu sebagai efek dari pemberian vaksin, padahal pasien yang mengalami hal tersebut persentasenya sangat kecil.
"Yang sering terjadi, kita fokus pada informasi tentang risiko (pemberian vaksin) dan membuat keluarga enggan melakukan vaksinasi. Misalnya, satu vaksin memiliki kemungkinan satu (orang) dari 100 ribu (orang) menyebabkan reaksi, itu membuat orang takut (divaksin)," katanya.
Itu sebabnya, Osterholm berharap akan ada lebih banyak berita yang ditulis dari sisi lain, "Contohnya, 'Jika 100 ribu orang tidak divaksin, maka 22 orang akan mati karena penyakit', atau 'lima ribu orang sakit parah', maka akan membuat masyarakat mau untuk divaksin," katanya.
Dalam konferensi persnya, Osterholm mengatakan bahwa dunia saat ini tengah menghadapi masalah kesehatan yang sering dianggap remeh namun kenyataannya berbahaya, yakni influenza pandemi.
Pandemi influenza adalah epidemi yang terjadi di seluruh dunia. Menurutnya, masyarakat sebaiknya mendapatkan vaksin influenza sekali setiap tahun sebagai pencegahan terhadap virus influenza.
Baca Juga: Analis: Penguatan Rupiah Tertahan Jelang Keputusan Suku Bunga Fed
"Saat ini kita harus mendapat suntikan (vaksin) flu setiap tahun," kata Dr. Osterholm.
Vaksinasi tersebut dilakukan untuk mencegah tubuh terserang virus influenza. Dengan memvaksin masyarakat secara luas, pihaknya berharap hal itu bisa menghentikan penyerangan flu musiman.