3. Perokok aktif
Wanita perokok tidak boleh minum pil KB karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, termasuk komplikasinya seperti stroke dan serangan jantung. Apalagi jika Anda merokok dan sudah memasuki usia 40 tahun. Risikonya bisa meningkat berkali-kali lipat.
Jika Anda berniat untuk pakai kontrasepsi, umumnya dokter akan menyarankan Anda untuk lebih dulu mulai berhenti merokok demi menghindari risiko tersebut. Dokter mungkin juga akan mencarikan alternatif metode KB yang lebih aman setelahnya.
4. Memiliki riwayat gangguan pembekuan darah
Baca Juga: KPK Geledah Gedung Matahari Lippo Karawaci, Wartawan Diusir
Kandungan estrogen dalam pil KB dapat mengganggu proses pembekuan darah (koagulasi). Dikutip dari WebMD, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pil KB meningkatkan peluang Anda terkena gangguan pembekuan darah sekitar 2-6 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak pakai alat kontrasepsi.
Risiko ini dapat meningkat terutama jika Anda memang sudah memiliki riwayat gangguan pembekuan darah, misalnya hemofilia, sejak sebelum memutuskan ingin pakai pil KB.
5. Berisiko tinggi kanker payudara (atau sudah terdiagnosis)
Mengutip berbagai penelitian, penggunaan rutin pil KB dosis tinggi dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Apalagi jika Anda juga memiliki “bakat” keturunan kanker payudara dan memiliki sel abnormal di payudara. Maka risiko Anda akan jauh lebih tinggi.
Bahkan, konsumsi pil KB dosis tinggi juga dapat meningkatkan risiko kekambuhan pada mantan pengidap kanker payudara.
Baca Juga: Siap Mundur Dari Wakil Wali Kota Palu, Pasha Ungu Dibela Netizen
Jadi bagi Anda yang memiliki riwayat di atas ada baiknya untuk mengonsultasikannya kepada dokter sebelum memakai pil KB atau kontrasepsi ini untuk mencegah kehamilan Anda.