Studi: 20 Persen Suplemen Diet Mengandung Bahan Obat Belum Teruji

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 17 Oktober 2018 | 11:34 WIB
Studi: 20 Persen Suplemen Diet Mengandung Bahan Obat Belum Teruji
Jangan sembarangan mengonsumsi obat suplemen diet. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suplemen diet yang beredar di pasaran dikatakan studi tidak benar-benar aman. Studi terbaru menyebut sekitar 20 persen merek suplemen diet mengandung lebih dari satu bahan obat yang belum teruji.

Madhur Kumar dari California Department of Public Health Food and Drug Branch, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, mengatakan penggunaan bahan obat yang belum teruji pada suplemen diet bisa memiliki efek samping bagi penggunanya.

"Produk-produk tersebut berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, apalagi jika digunakan tak semestinya, berlebihan, atau efek samping karena konsumsi obat lain yang kita tidak ketahui," ujar Kumar, dikutip dari CNN.

Studi dilakukan dengan mereview database FDA dari tahun 2007 hingga 2016. Dari data tersebut, ditemukan bahwa sekitar 50 persen orang dewasa mengonsumsi suplemen diet sehari-hari.

Baca Juga: Seberapa Efektif Manfaat Suplemen Kolagen bagi Kecantikan Kulit?

Dari sisi produk suplemen diet, kandungan sibutramine paling banyak ditemukan. Padahal, sibutramine sudah dilarang di Amerika Serikat sejak 2010 karena meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Tak sedikit pula suplemen diet yang mengklaim mampu membesarkan otot, yang ternyata mengandung anabolic steroid. Konsumsi anabolic steroid dalam jangka panjang tak hanya membebani jantung, tapi juga menyebabkan masalah ginjal.

Karena itu kita sebagai konsumen harus pintar membaca isi dan kandungan suplemen diet sebelum membelinya. Jangan sampai niat untuk sehat malah jadi petaka karena bahan obat yang digunakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI