Studi : 40 Persen Terapi Kognitif Berikan Efek Samping Buruk

Selasa, 16 Oktober 2018 | 18:30 WIB
Studi : 40 Persen Terapi Kognitif Berikan Efek Samping Buruk
Ilustrasi perempuan stres atau depresi melakukan terapi kognitif namun berikan efek samping buruk. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Para terapis yang menemukan hasil ini mengakui bahwa efek samping ini parah. Dan, sebanyak 25 dari kasus yang ditemukan, pasien mengalami geger otak selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Para terapis pun terkejut dengan efek negatif yang dialami pasien mereka.

Dari hasil ini tim peneliti menyimpulkan, bahwa sebenarnya psikoterapi tidak berbahaya. Hanya saja, sebaiknya terapis memberi saran yang tidak membuat pasien memikirkan konsekuensi buruk dan perasaan cemas yang berefek negative.

"Kami berpendapat bahwa dampak buruk mungkin tak dapat dihindari bila memang harus terjadi, namun sebaiknya diperlukan terapi yang berbasis pada pemantauan kondisi pasien untuk melihat kemajuan mereka,” ungkap tim peneliti.

Baca Juga: Ini Alasan Israel Ngebet Buka Hubungan Diplomatik ke Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI