Suara.com - Seorang pria berusia 61 tahun asal New York, Amerika Serikat, meninggal karena penyakit sapi gila. Keluarga menyebut kepribadian pria tersebut berubah setelah mengonsumsi otak tupai.
Pria yang tak disebutkan namanya itu dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kesulitan mengingat, tak bisa membedakan realita, dan kesulitan berjalan. Pemeriksaan dokter menunjukkan ia positif mengidap penyakit sakit gila, penyakit infeksi yang biasanya ditularkan dari daging sapi.
"Namun keluarga menyebut korban senang berburu, dan baru-baru ini mengonsumsi tupai, termasuk otaknya, sebelum menunjukkan gejala penyakit," ujar dr Tara Chen dari Rochester Regional Health, dikutip dari Daily Mail.
Penyakit sapi gila, disebut juga Creutzfeldt-Jakob disease (CJD) merupakan penyakit otak langka, yang disebabkan oleh konsumsi daging dari binatang yang sudah terinfeksi sebelumnya.
Baca Juga: Ini 5 Penyakit dari Tikus yang Ditularkan ke Manusia
Gejala penyakit sapi gila mirip dengan gangguan jiwa, antara lain depresi, cemas, sulit mengingat, perubahan kepribadian, kemampuan berpikir menurun, dan juga sulit bicara, bergerak dan menelan.
Gejala-gejala penyakit sapi gila bisa terjadi dalam waktu cepat hingga beberapa bulan. Dalam tahap lanjut, pengidap sapi gila rentan mengalami koma sebelum akhirnya meninggal dunia karena berbagai sebab.
Penyakit sapi gila hanya bisa diketahui secara pasti dengan memeriksa jaringan otak pasien setelah meninggal. Meski begitu, tes protein otak juga bisa menunjukkan apakah seseorang dicurigai mengidap penyakit sapi gila atau tidak.