Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, WHO Sorot Masalah Mental Anak Muda

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 10 Oktober 2018 | 11:44 WIB
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, WHO Sorot Masalah Mental Anak Muda
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tanggal 10 Oktober. Tahun ini, tema yang diangkat adalah kesehatan jiwa anak muda. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah kesehatan mental remaja dan anak muda jadi fokus pembahasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Hari Kesehatan Jiwa tahun ini yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2018.

Dikutip dari situs resminya, WHO menyebut kesehatan jiwa remaja dan anak muda sering kali terabaikan dan dianggap remeh. Padahal, masalah kejiwaan dan gangguan jiwa bisa muncul sejak usia 14 tahun.

"Setengah dari gangguan jwia dimulai saat berusia 14 tahun, namun kebanyakan kasus tidak terdeteksi dan terobati, menjadikannya beban bagi remaja dan anak muda," tulis WHO.

Banyak faktor yang bisa menyebabkan remaja dan anak muda mengalami gangguan jiwa. Stres karena tuntutan sosial dan lingkungan, penggunaan media sosial yang tak tepat sasaran, hingga pengaruh alkohol dan narkoba menjadi faktor utama.

Baca Juga: Orang Suka Berbohong Tanda Gangguan Jiwa?

Karena itu, WHO pun mengangkat tema kesehatan jiwa anak muda di peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun ini. Harapannya, akan ada lebih banyak kampanye soal kesehatan jiwa yang menyasar anak muda.

Salah satu cara pencegahan utama adalah memberikan edukasi dan informasi yang utuh soal kesehatan jiwa pada anak muda. Di sini, peran orang tua, guru, dan keluarga sangat penting demi kesehatan jiwa anak muda.

"Tantangan dan masalah bisa muncul dari mana saja, baik itu sekolah, rumah, maupun lingkungan pertemanan. Dukungan psikososial yang diberikan orang terdekat bisa membantu mencegah dan mengenali adanya gangguan jiwa pada remaja dan anak muda," tulis WHO lagi.

WHO juga meminta kepada pemerintah di berbagai negara untuk terlibat lebih dalam untuk urusan kesehatan, sosial, dan edukasi bagi kesehatan jiwa anak muda. Sebabnya, anak-anak muda inilah yang akan menjadi tenaga penggerak suatu negara di masa depan.

Baca Juga: Keluarga Jadi Korban, Pengungsi Gempa Palu Berisiko Gangguan Jiwa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI